Matinya Hati Nurani Pemimpin: Bebaskan 11 Tahanan

Sahib Munawar

Matinya Hati Nurani Pemimpin Daerah Maluku Utara" Seyogyanya sebagai pemimpin harus mengayomi dan melindungi warga masyarakat, tapi sebaliknya malah menutup mata dan membiarkan warga masyarakat dalam hal ini 11 warga masyarakat Maba sangaji yang di tangkap dan di zolimi oleh aparat Kepolisian.

Padahal mereka hanya mempertahankan hak tanah mereka yang mau di gusur oleh parah korporasi " Rakyat mencurigai bahwa pemimpin daerah menutup mata dan tidak mau diadili.

Lantaran pemimpin daerah juga ikut berselingkuh dengan elite Politik Bourjuasi dan korporasi asing, sudah selayaknya kita menaruh krans bunga didepan kantor Gubernur dan dijalan sebagai sikap apologetik untuk mengucapkan "Matinya Hati Nurani" Pemimpin Daerah.

Dengan sikap atas kekecewaan kami warga masyarakat terhadap pemimpin daerah yang membiarkan 11 tahanan warga masyarakat Maba Sangaji di Rutan Soasio " Sungguh dzalim di atas kedzaliman , sebagai pemimpin membiarkan warganya derita batinnya, Dimanakah hati nurani sebagai pemimpin daerah.?

Diantara 11 warga masyarakat Maba Sangaji yang ditahan, ada sosok orang tua yang sering disapa Abah Salasa/ Tete Salasa yang aktivitas keseharian hanya pergi ke kebung, setelah kembali dari kebung membersihkan diri untuk menunggu waktu sholat sembari meneguk secangkir kopi.

Namun apa yang terjadi setelah tanah yang menjadi hak milik telah Dirampok oleh tangan tangan jahil yang tidak beradab dan tidak tahu diri.

Beliau juga tidak relah kalau hak milik nya dirampok, dengan sikap untuk mempertahankan, namun beliau dituduh tersangka dan ditangkap bersama sepuluh warga lainnya, sungguh dzalim dan tidak punya hati nurani atau matinya hati nurani mereka.

Oleh sebabnya itu sebagai penulis dan aktivis menghimbau kepada pemimpin daerah dan aparat kepolisian agar sekiranya warga masyarakat Maba Sangaji dibebaskan tanpa Syarat.
Sekian tiada gading yang tak retak semoga bermanfaat. (*)

Selanjutnya 1 2 3 4

Komentar

Loading...