Bom Waktu di Balik Food Waste

Ningsi Defretes

Untuk itu, daripada menjadi bencana, sampah sisa makanan bisa dimanfaatkan ke hal yang lebih positif: diolah sebagai pakan ternak, menjadi kompos; dari sampah rumah tangga, kotoran hewan, dan limbah pertanian, yang digunakan sebagai pupuk alami untuk meningkatkan kesuburan tanah.

Bahkan, pemanfaatan sampah makanan menjadi kompos bisa bernilai ekonomis. Misalnya, dalam jurnal ”Cara Pembuatan Pupuk Kompos pada Masa Pandemi”, yang ditulis Fahlevi R, ddk (2021) menyebutkan, di Desa Donorojo, Jepara, Jawa Tengah, pupuk kompos yang diolah dari sisa makanan justru membawa keuntungan, tergantung pada jenis dan ukurannya botol kemasannya. Kompos yang mereka buat dijual Rp2 ribu per botol.

Baca Juga: Sejarah, Sampah, dan Peradaban

Pemanfaatan sampah makanan menjadi kompos bernilai ekonomis tersebut, bisa diadopsi dan prkatikkan. Meski tidak semudah membalikan telapak tangan, generasi muda harus turut aktif membiasakan pemanfaatan sisa makanan menjadi sesuatu yang positif, dan menerapkan pola konsumsi dan hidup sehat.

Sudah saatnya pola pikir dan cara pandang kita dalam memilih makanan harus lebih bijak. Bila perlu konsumsi makanan yang secukpupnya dan sesuai kebutuhan. Jangan royal.

Selain itu, pemerintah Maluku Utara juga harus bertanggungjawab untuk mengatasi masalah food waste. Misalnya, memberikan edukasi tentang bahaya sampah kepada masyarakat seperti pemilahan sampah organik dan nonorganik di setiap tempat sampah.

Hingga menghadirkan inovasi dalam pengelolaan sampah yang lebih positif dan ramah lingkungan. Hal ini supaya kita tidak ceroboh dalam membuang sampah dan sesuai aturan tempatnya. (*)

Selanjutnya 1 2 3 4

Komentar

Loading...