Danger Zone Pengolahan Produk MBG

Ahmad Talib

(3) Kelembaban juga dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri patogen karena kondisi lembab lebih rentan terhadap pertumbuhan bakteri pathogen serta;

(4) pH juga dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri pathogen, karena bakteri patogen lebih suka tumbuh pada pH yang netral atau sedikit asam.

Tips untuk menghindari danger zone diantaranya adalah;
(1) Gunakan termometer untuk memantau suhu pangan;
(2) Simpan pangan pada wadah yang tertutup dan diberi label;
(3) Jangan meninggalkan pangan pada suhu kamar terlalu lama serta
(4) Pastikan pangan dipanaskan hingga suhu yang aman sebelum disajikan.

Dampak danger zone pada produk pangan diantaranya (1) Pertumbuhan bakteri pathogen sangat memungkinkan pertumbuhan bakteri patogen pada pangan, sehingga meningkatkan risiko keracunan pangan; (2) Kerusakan pangan juga dapat menyebabkan kerusakan pangan, seperti perubahan tekstur, warna, dan rasa.

Dengan memahami konsep danger zone yang lebih luas maka kasus-kasus yang terjadi pada produk makanan bergizi gratis (MBG) dapat diminimalisir sehingga tidak terjadi lagi kasus belatung dan keracunan di Kota Ternate.

Beberapa bakteri yang tumbuh pada produk pangan dalam danger zone antara lain:
(1) Salmonella, bakteri ini dapat menyebabkan gejala seperti diare, muntah, sakit perut, dan demam. Salmonella dapat ditemukan pada pangan seperti daging ayam, telur, ikan dan produk susu;

(2) Escherichia coli (E. coli): Bakteri ini dapat menyebabkan gejala seperti diare, sakit perut, dan demam. E. coli dapat ditemukan pada pangan seperti daging sapi, produk susu, dan sayuran;

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6

Komentar

Loading...