MBG: Antara Gizi dan Masalah

Ahmad Talib

Program ini bertujuan untuk: (1) Mengatasi masalah gizi buruk dan stunting di Indonesia; (2) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesi dan (3) Mengurangi kemiskinan dan meningkatkan ekonomi daerah.

Dengan demikian, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia.

Sasaran utama dari Program ini diperuntukkan untuk: Anak-anak dan remaja di seluruh Indonesia, mulai dari jenjang PAUD hingga SMA/sederajat, Balita, Ibu hamil dan ibu menyusui sedangkan anggaran yang dibutuhkan untuk program ini pada tahun 2025 adalah sebesar Rp71 triliun dengan harga per porsi makanan adalah sebesar Rp15.000 per porsi makanan.

Baca Juga: Program Aksi MBG dan Solusi Membangun SDM yang Sehat

Badan yang diberi tugas untuk mengelola dana ini adalah Badan Gizi Nasional (BGN) dengan target 19,47 juta penerima manfaat pada tahun 2025 dan target ini masih terlampau kecil bila dibandingkan dengan jumlah penerima manfaat miskin di Indonesia.

Namun pada tanggal 29 Juli 2025 terdapat kasus yang sudah menjadi viral disalah satu sekolah di Kota Ternate, karena menu makanan gratis yang diharapkan oleh pemerintah untuk meningkatkan gizi siswa-siswi ternyata terdapat ulat pada menu makanannya.

Namun kasus ini bukan saja terjadi di Kota Ternate namun juga ditemukan di beberapa wilayah di Indonesia, contoh kasus di  Labuan Bajo (Manggarai Barat), Semarang (SMPN 1), Muna Barat, Kediri, hingga Empat Lawang.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4

Komentar

Loading...