(Kritik atas Kebijakan Impor Guru ala Pemda Halmahera Tengah)

Menyoal Kebijakan “Impor” Guru

Muhammad Kamarullah

Terlepas dari itu, agaknya tidak keliru publik mencurigai bahwa kebijakan mendatangkan 100 guru dari Jawa dalam kerangka “pengimbasan” ini adalah populisme pendidikan yang menyesatkan.

Ia memberi kesan ada perbaikan instan, padahal tidak ada perbaikan struktural. Skema pengimbasan ini semacam masyarakat diberi ilusi kemajuan pendidikan daerah yang menjanjikan, sementara akar persoalan dibiarkan tak tersentuh.

Akhirnya, pendidikan di Halmahera Tengah memang harus diselamatkan. Tetapi bukan dengan mendatangkan guru, melainkan dengan perbaikan sistem. Sebab dengan sistem yang baik akan melahirkan guru yang baik, bukan sebaliknya. (*)

Selanjutnya 1 2 3 4 5

Komentar

Loading...