Filsafat dan Teologi Pembebasan dalam Konteks Sosial

Bahkan spirit ini bisa menjadi elanvital Islam sehingga agama ini tidak hanya dipandang dari sisi ritual belaka akan tetapi lebih dari itu,Islam secara historis bisa memunculkan wajah pembebasannya dari berbagai keterpurukan, terutama dari segi ekonomi dan ilmupengetahuan.
Melihat Islam hanya sebagai dogma, justru menjadikan Islam semakin terpuruk dan bukan tidak mungkinagama ini akan ditinggalkan oleh penganutnya sendiri.
Teologi pembebasan telah menjadi trending topic dalam diskursus akademik sebab teologi pembebasan yang dalam istilah Inggris dikenal sebagai theology of liberation juga menjadi indikator bahwa diskursua ini sangat urgen untuk dieksplorasi lebih jauh.
Menariknya kajian ini tidak hanya dimonopoli oleh satu agama tertentu (Sebut saja slam) akan tetapi hampir semua agama memiliki semangat pembebasan.
Agama agama pembebasan dapat ditemukan pada agama Hindu dengan konsep visi pembebasan menyeluruh, agama Budha dengankonsep berbelas kasih.
Agama Kong Hu Cu dengan konsep keselarasan manusia dengan kosmos,agama Kristiani dengan konsep keselamatan sebagai pemanusiaan, agama Islam dengan konsep tauhid dan keadilan,serta agama agama kosmik dalam ciri ciri pembebasan dalam religiositas kosmis.
Namun penting dicatat bahwa teologi pembebasan itu sendiri pertama kali ditemukan oleh Gustavo Gutierrez yang seorang pendeta Katolik dari Peru Amerika Latin yang menulis buku Teologi ade la liberacion, Perspektif kemudian diterjemahkan kedalam Bahasa Inggris dengan judul the theology of liberation pada tahun 1973.
Asghar Ali berusaha mengimplementasikan gagasan gagasannya sehingga seringkali harus berhadapan dengan generasi tua yang cenderung konservatif dan anti kemapanan.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar