Filsafat dan Teologi Pembebasan dalam Konteks Sosial

Sahib Munawar

Peristiwa yang terjadi pasti menimbulkan penalaran, apakah sesuai dengan kehendak berpikir atau tidak sesuai sama sekali.

Maka dengan demikian penggunaan logika dalam konteks kehidupan keseharian memang sangat dibutuhkan hal ini menunjukkan sejauh mana kapasitas individu tersebut dalam memanfaatkan dan memaksimalkan potensi diri.

Filsafat dan teologi pembebasan adalah dua bidang yang berkaitan erat, terutama dalam konteks perjuangan untuk keadilan dan pembebasan dari penindasan.

Baca Juga: Diskursus Paham Syi’ah dan Marxisme Ali Syari’ati sebagai Instrumen Perlawanan terhadap Rezim Otoriter

Filsafat pembebasan menyediakan kerangka berpikir untuk memahami struktur sosial yang menyebabkan ketidakadilan.

Sementara teologi pembebasan menggunakan perspektif agama untuk menganalisis dan mengatasi ketidakadilan tersebut. Keduanya menekankan pentingnya tindakan nyata untuk mencapai perubahan sosial yang lebih baik.

Teologi pembebasan adalah sebuah kegilisahan untuk menjawab teologi yang masih terjebak dalam problematika klasik dan cenderung jauh dari realitas sosial masyarakat.

Saya Mengunakan teologi pembebasan dalam berbagai perspektif seperti halnya Asghar Ali adalah salah satu solusi alternatif untuk menjawab realitas sosial dalam konteks kekinian.

Dengan menggali misisosial Nabi Muhammad saw serta memadukannya dengan spiritnya al- Qur’an spirit pembebasan dalam Islam.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6 7 8

Komentar

Loading...