Bangunan “Ikonik” Bahari Berkesan yang Tidak jadi Andalan

Plaza: Antara Asa dan Rasa

Haiyun Umamit

Sebut saja; Alm. Samsir Andili dengan Masjid Agung Al-Munawwar. Alm. Burhan Abdurrahman dengan Landmark dan Plaza Gamalama (calon infrastruktur ikonik). Bagaimana dengan Ternate Andalan? Ini menjadi asa publik kota Ternate yang tak pernah pupus.

Pada tahun 2025 ini, banyak kegiatan yang mungkin tidak dilaksanakan. Ini akibat dari kebijakan efisiensi. Meski demikian, masyarakat masih tetap menunggu buah tangan ikonik dari Tauhid Soleman. Ini menjadi salah satu dari banyaknya harapan publik yang ingin dinikmati, saat Tauhid Soleman tidak lagi menjadi wali kota.

Di periode pertama, sudah banyak yang dilakukan oleh wali kota dua periode ini. Mulai dari penataan kawasan kuliner di belakang Jatiland mall, penataan pantai Falajawa 1, penataan di sepanjang jole majiko atau tulang ikan di kelurahan dufa-dufa, kawasan kuliner pandara kananga.

Kemudian pelabuhan residen dirapikan pada bagian ruang tunggu sampai ke ruang VIP. Tulisan Kotaku di depan masjid Al-Munawwar dibangun baru dengan nuansa yang lebih agamais, dengan 99 Asmaul Husna terpampang rapi. Perubahan ini memberi nilai estetika yang religius di depan Masjid Al-Munawwar. Taman Nukila juga sudah ditata.

Namun, semua infrastruktur yang dibangun tersebut belum terlihat hal yang ikonik untuk dikenang sebagai buah tangan Tauhid Soleman. Ini yang masih ditunggu-tunnggu. Jejak kebijakan Tauhid Soleman untuk membangun hal yang ikonik menjadi harapan yang terus dinantikan.

Ide yang mungkin “paling” baik adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Ternate. Saat ini pemkot tengah merancang untuk mengalihfungsikan bangunan Plaza Gamalama Modern menjadi rumah sakit. Jika terwujud, sangat mungkin akan menjadi infrastruktur yang ikonik bagi Tauhid Soleman.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5

Komentar

Loading...