Bangunan “Ikonik” Bahari Berkesan yang Tidak jadi Andalan

Plaza: Antara Asa dan Rasa

Haiyun Umamit

Atau ada kekhawatiran, jika Plaza Gamalama difungsikan, maka publik menyebutnya “itu buah tangan pemerintahan lama”?

Atau pemerintahan Ternate Andalan sama sekali tidak ingin memanfaatkan infrastruktur yang dirancang pemerintahan Bahari Berkesan menjadi ikon kota?

Pertanyaan-pertanyaan yang selalu muncul di warung kopi kala isu plaza dibicarakan. Ada beberapa orang yang mungkin dilihat sebagai otak pembangunan Plaza Gamalama Modern menjadi ikon Kota Ternate.

Sebut saja orang-orang yang terlibat dan punya gagasan membangun beberapa infrastruktur megah itu yakni, Alm. Burhan Abdurahman (mantan wali kota Ternate). Kemudian, mantan Kadis PUPR, Risval Budiyanto, termasuk Tauhid Soleman yang kala itu menjadi sekretaris daerah.

Dugaan bahwa, pemerintahan saat ini sengaja mengabaikan aset masa lalu bisa dilihat. Ada beberapa fasilitas yang digadang-gadang menjadi infrastruktur ikonik oleh wali kota sebelumnya tidak termanfaatkan.

Selain Plaza Gamalama Modern, ada juga sport hall di Kelurahan Ubo Ubo, dan perumahan wali kota di Kalumata Puncak.

Publik Menunggu yang Ikonik dari Ternate Andalan

Di satu sisi, sudah banyak yang dituntaskan oleh pemerintahan Tauhid Soleman.Namun, masih menjadi pembicaraan masyarakat Kota Ternate, bahwa bangunan-bangunan megah dan ikonik justru adalah peninggalan pemimpin masa lalu.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5

Komentar

Loading...