Bangunan “Ikonik” Bahari Berkesan yang Tidak jadi Andalan

Plaza: Antara Asa dan Rasa

Haiyun Umamit

Oleh: Haiyun Umamit

Kota Ternate sepertinya masih sedang mencari rohnya, untuk menegaskan dirinya sebagai kota maju. Beberapa ruang publik masih semrawut, rusak dan tidak terurus. Di sejumlah titik, kita masih menemukan persoalan infrastruktur tidak terurus.

Jalan rusak tidak menunjukkan wajah kota, begitu juga dengan bangunan yang tidak dimanfaatkan (mubazir). Salah satu yang paling disorot adalah Plaza Gamalama Modern.

Baca Juga: “Aku Menyesal Telah Memilihmu”

Plaza Gamalama Modern ini seperti seorang anak yang hidup tanpa orangtua, tanpa keluarga, tanpa teman. Dalam keadaan terlantar, merana, susah. Seorang anak yang diberi kebebasan oleh alam untuk hidup sebebas-bebasnya.

Tapi sayang, hidupnya tidak se-happy anak-anak lainnya. Ditemani kesunyian di tengah ramainya kebisingan kota, dia meratapi nasibnya. Dia ingin mati, tapi belum dipanggil Tuhan. Hidupnya hanya pasrah pada keputusan alam.

Demikianlah ilustrasi singkat mengenai nasib bangunan yang diresmikan oleh Alm. Burhan Abdurrahman ini. Apa masalahnya? Publik selalu bertanya tentang bangunan empat lantai ini.

Baca Juga: Koran Digital Malut Post Edisi 28 Juli 2025

Plaza Gamalama Modern merupakan salah satu aset yang sudah diproyeksikan sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah. Bahkan digadang-gadang menjadi sumber yang sangat potensial.

Jika difungsikan, bukan tidak mungkin Plaza tidak memberi sumbangsi PAD. Bangunan ini bakal menjadi ikon bagi Kota Ternate, terutama pusat perbelanjaan modern. Namun, Pemkot cuek saja.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5

Komentar

Loading...