Resiliensi: Kekuatan yang Tumbuh Dibalik Derita

Zainab Canu

Imam Ghazali percaya bahwa setiap pennderitaan memiliki maksud ilahi yang tak selalu terlihat di awal, Seperti pohon yang diperkuat oleh terpaan angin, jiwa manusia diperkuat oleh tekanan hidup, selama ia tidak kehilangan akarnya yakni nilai, iman maupun makna personal.

Frankl menyebut ini sebagai “logoterapi”, bahwa terapi paling mendasar bagi jiwa manusia adalah menemukan ”alasan” dari penderitaannya. Maka penderitaan bukan akhir, tetapi sarana untuk transformasi.

Jiwa yang mampu bertanya “untuk apa saya bertahan?” akan menemukan energi untuk tetap berdiri, sama seperti pohon yang tetap tegak meski diterpa badai.

Kisah frankl menjadi bukti bahwa resiliensi bukan soal kekuatan fisik tapi kekuatan makna, dan makna itu seringkali muncul dari kedalaman penderitaan. (*)

Selanjutnya 1 2 3 4 5

Komentar

Loading...