Resiliensi: Kekuatan yang Tumbuh Dibalik Derita

Zainab Canu

Angin di alam bebas ternyata memiliki peran penting dalam membentuk kekuatan pohon saat angin bertiup ia memaksa pohon untuk melentur dan menyesuaikan keseimbangannya agar tetap berdiri tegak, proses ini memicu terbentuknya jaringan sel kayu yang kuat pada batang sehingga menjadi lebih padat.

Selain itu akar pohon juga merespon tekanan dengan menancap lebih dalam ke dalam tanah, memperkuat cengkramannya. Fenomena ini disebut dengan “reaction wood”.

Riset ini Selaras dengan perkataan Imam Ali bin Abi thalib: “Angin tidak berhembus untuk merobohkan pepohonan, akan tetapi untuk menguji kekuatan akarnya’’.

Baca Juga: Bimbingan Konseling Keluarga: Pilar Pemulihan Mental Anak Pasca Perceraian

Angin membuat pohon bertahan menahan berat dirinya sendiri dan terlatih menghadapi kuatnya hembusan angin ataupun badai, sementara pohon di biosphere tidak pernah mengalami tekanan ini, mereka tumbuh tanpa tantangan, tanpa kesempatan untuk memperkuat akar dan batangnya.

Mereka memang terlihat sehat secara fisik dan cepat berkembang namun secara struktur mereka rapuh, akarnya dangkal dan batangnya lemah dan saat beban alami dari pertumbuhannya sendiri bertambah, pohon-pohon itu tak mampu menopangnya. Akibatnya mereka tumbang sebelum mencapai kematangan.

Fenomena ini mencerminkan salah satu prinsip dasar psikologi manusia, yakni resiliensi, kemampuan individu untuk bertahan, beradaptasi dan bangkit dari tekanan maupun kesulitan.

Seperti pohon, manusia yang tumbuh tanpa tantangan, tanpa pernah mengalami tekanan emosional, kegagalan atau krisis cenderung memiliki ketahanan diri yang rendah.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5

Komentar

Loading...