Ternate, malutpost.com -- Pemerintah Kota Ternate sebelumnya berencana menutup aktivitas galian C. Namun hingga kini belum ada langkah dari pemerintah kota untuk turun menghentikan aktivitas tambang yang membahayakan warga tersebut.

Aktivitas galian C yang tidak jauh dari kantor DPRD di Kelurahan Kalumata menyebabkan pagar pembatas jalan roboh dan satu fondasi rumah terancam bahkan sudah menggantung. Sementara di bawah tebing ada pemukiman warga yang jaraknya hanya sekitar 15-20 meter.

Terpantau di area galian alat berat terus beraktivitas. Mobil truk lalu-lalang di jalan sehingga menyebabkan debu.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Muhammad Syafei saat dikonfirmasi menegaskan di Kota Ternate tidak ada izin Galian C, yang ada hanya penyiapan lahan. Ia berjanji dalam waktu dekat akan cek proses galian C di Kalumata tersebut.

"Kita terkendala anggaran untuk turun cek, jadi nanti kita menyesuaikan dalam waktu dekat sudah bisa turun lihat," katanya.

Menurut Syafei, walaupun aktivitas yang dilakukan bukan galian C, tapi jika membahayakan warga tetap tidak boleh.

Pelaku usaha banyak yang hanya mengandalkan Nomor induk berusaha (NIB) untuk melakukan penyiapan lahan, padahal perlu adanya ijin lingkungan sehingga yang dikerjakan tidak membahayakan warga sekitar.

Tentang hal ini, Ketua Komisi III DPRD, M. Syaiful meminta pemerintah kota serius menangani Galian C di beberapa titik terutama di Kalumata karena sering dikeluhkan.

"Pemerintah kota harus tegas dengan memberhentikan aktivitas galian C di Kalumata karena membahayakan warga,'' ucapnya.

Dia juga mengatakan pemerintah kota terutama DLH jangan jadikan keterbatasan anggaran sebagai penghalang untuk turun pantau. Karena Ternate terlalu kecil untuk sekadar turun pantau lokasi galian yang tidak sesuai dengan ijin penyiapan lahan.

Menurutnya, jika pelaku usaha meminta izin penyiapan lahan pemerintah boleh berikan, yang penting memenuhi regulasi. Tapi sejauh ini yang menjadi kelemahan adalah soal pengawasan. (van)