Gema Pelitaku: Inovasi Puskesmas Payahe Wujudkan Masyarakat Sehat dan Lingkungan Bersih

Tidore, malutpost.com -- UPT Puskesmas Rawat Inap Payahe, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, telah secara konsisten mengimplementasikan inovasi Gerakan Masyarakat Peduli Kesehatan dan Lingkungan (Gema Pelitaku) sejak tahun 2023.

Inovasi ini merupakan respon proaktif terhadap permasalahan kesehatan yang signifikan di wilayah tersebut, khususnya peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dan praktik Buang Air Besar Sembarangan (BABS).

Menurut Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Payahe, Nurhasnah Husen, Gema Pelitaku dirancang sebagai program terintegrasi yang melibatkan berbagai sektor.

"Setiap Jumat, kegiatan rutin dilaksanakan meliputi senam bersama untuk meningkatkan kebugaran fisik, pemeriksaan kesehatan berkala untuk deteksi dini penyakit, pembersihan lingkungan untuk menciptakan sanitasi yang lebih baik, serta pemeriksaan dan penanggulangan tempat perindukan nyamuk (menggunakan abate dan inspeksi) guna mencegah penyebaran DBD," jelasnya.

Selain itu, program ini juga fokus pada pembangunan jamban sehat, terutama bagi keluarga kurang mampu, sebagai upaya untuk menghilangkan praktik BABS.

Gema Pelitaku terinspirasi oleh Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mengubah perilaku masyarakat menuju gaya hidup sehat.

"Program ini bukan hanya sekadar program kesehatan, melainkan kolaborasi yang melibatkan program promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, penanggulangan Penyakit Tidak Menular (PTM), dan pengendalian DBD," ujarnya.

Menurutnya, tujuan utamanya adalah membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat, meningkatkan kualitas hidup individu, dan menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari vektor penyakit.

Implementasi Gema Pelitaku melibatkan kolaborasi lintas sektor yang kuat, termasuk masyarakat, pemerintah Kecamatan Oba, kepolisian (Polsek Oba), TNI (Koramil Oba), dan berbagai instansi pendidikan di wilayah kerja Puskesmas.

"Kolaborasi ini telah menghasilkan dampak positif yang signifikan, terlihat dari penurunan angka kesakitan akibat demam berdarah dan keberhasilan Desa Sigela dalam meraih sertifikat Open Defecation Free (ODF) pada tahun 2024," ungkapnya.

Pencapaian ini membuktikan efektivitas Gema Pelitaku dalam mengubah perilaku masyarakat dan meningkatkan kualitas kesehatan serta lingkungan di wilayah kerja UPT Puskesmas Rawat Inap Payahe.

"Secara keseluruhan, Gema Pelitaku terbukti sebagai inovasi yang efektif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan di wilayah tersebut," pungkasnya.

Sementara Camat Oba, Safrudin Nasir, mengatakan sangat mendukung kegiatan yang digagas oleh UPT Puskesmas Rawat Inap Payahe ini.

Karena sesuai dengan kondisi wilayah dan kondisi warga saat ini yang mulai minim dalam kepedulian terhadap lingkungan di sekitar desa, kelurahan, lingkungan RT dan RW.

"Sekali lagi, saya, Camat Oba, mendukung sepenuhnya inovasi yang digagas oleh Puskesmas Payahe. Mudah-mudahan sukses untuk Oba dan khususnya Puskesmas Rawat Inap Payahe," harapnya.(tir)

Komentar

Loading...