Jika muncul istilah “wakil rakyat harus merakyat” itu jangan diartikan yang berlebihan, bahwa menjadi wakil rakyat harus turun ke masyarakat. Aktivitas “merakyat” kadang dianggap menghabiskan anggaran pribadi, maka tidak perlu.

Warga masyarakat hanya meminta; cukup rajin datang ke kantor DPRD. Hadiri setiap rapat paripurna (meski tidak ada interupsi). Jika bersuara, maka sampaikanlah keluhan-keluhan masyarakat kepada pemerintah (eksekutif).

Beberapa tugas tambahan ini merupakan pekerjaan paling mudah. Jika yang paling mudah itu saja malas dilakukan oleh wakil kita, maka jangan berharap banyak agar rakyat sejahtera apalagi sampai kota ini maju. Jangan kaget jika masyarakat rakyat tidak lagi memilih kembali.

Sebab, penyesalan yang sama hanya datang satu kali. Ingat! Setiap orang tidak ingin jatuh di lubang yang sama sebanyak dua kali. Ya, “aku memang menyesal telah memilihmu”. (*)