Jakarta, malutpost.com – Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) terus menunjukkan komitmen serius dalam pengembangan sektor perikanan budidaya dan perikanan tangkap.
Hal ini ditunjukkan lewat kunjungan kerja Bupati Halbar, James Uang, ke Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI) di Jakarta, Senin (14/7/2025).
Bupati James Uang menggelar dua pertemuan penting, yakni dengan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Dr. Tb. Haeru Rahayu, A.Pi., M.Sc., di Gedung Mina Bahari IV, dan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Irjen Pol. Drs. H. Lotharia Latif, di Gedung Mina Bahari II.
Turut hadir mendampingi Bupati dalam pertemuan pertama yakni Konsultan Lembaga Pesisir dan Lautan (eLSiL Kie Raha) Dr. Ir. Thamrin Ali Ibrahim, S.Pi., M.Si., IPU, ASEAN.Eng, dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Budidaya Halbar, Agustinus Herlis Mahole. Sementara dari jajaran Ditjen Perikanan Budidaya hadir para direktur teknis yang membidangi ikan air tawar, air payau, air laut, serta prasarana dan sarana.
Dalam pertemuan bersama Ditjen Perikanan Budidaya, Bupati memaparkan progres Kampung Budidaya Merah Putih di Desa Tuada yang dikelola oleh BUMDes dan mencatat produksi udang mencapai 4,2 ton. Ia juga menyampaikan potensi pengembangan kawasan budidaya lainnya, yakni Desa Todowongi Kampung budidaya ikan bandeng, Desa Jarakore dan Soakonora Kampung budidaya ikan nila, Desa Tewe Kampung budidaya air payau.
“Potensi kami besar, tetapi dibutuhkan dukungan regulasi, teknologi, dan pemberdayaan agar Halmahera Barat tumbuh sebagai sentra budidaya strategis di kawasan timur Indonesia,” kata James.
Ia berharap kemitraan dengan KKP terus diperkuat untuk mendorong ekonomi pesisir serta memperkuat ketahanan pangan berbasis perikanan.
Usai pertemuan dengan Ditjen Perikanan Budidaya, Bupati James melanjutkan audiensi dengan Ditjen Perikanan Tangkap. Dalam forum tersebut, ia menyampaikan usulan agar Halmahera Barat masuk dalam alokasi Program Kampung Nelayan Merah Putih Tahun 2026, setelah tahun ini belum kebagian alokasi.
Pemkab Halbar telah memetakan desa-desa potensial dengan konsep kampung nelayan tematik, antara lain
Desa Saria (Kecamatan Jailolo), Kampung TCT (Tuna, Cakalang, Tongkol), Desa Toniku (Kecamatan Jailolo Selatan), Kampung Ikan Teri, Desa Bobaneigo (Kecamatan Jailolo Selatan), Kampung Cumi, Desa Baja (Kecamatan Loloda), Kampung Julung-julung.
“Pengembangan kampung nelayan tematik adalah bagian dari strategi kami untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan, memperkuat kelembagaan lokal, dan memanfaatkan sumber daya ikan secara berkelanjutan,”ujar Bupati.
Ia menegaskan, Pemkab Halbar akan terus membangun komunikasi intensif dengan KKP agar usulan tahun depan terakomodasi, termasuk dukungan sarana, prasarana, dan pendampingan teknis.
Bupati dua periode ini menekankan bahwa penguatan kampung budidaya dan kampung nelayan tematik merupakan bagian dari fondasi strategis pembangunan sektor kelautan yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis potensi lokal.
“Langkah ini adalah bagian dari visi kami menempatkan Halmahera Barat sebagai lokomotif pembangunan perikanan di kawasan timur Indonesia. Inovasi, kolaborasi, dan percepatan program prioritas akan terus kami dorong demi kesejahteraan nelayan dan masyarakat pesisir,” pungkas James. (pn/nar)