Transportasi Sulit, Perusahaan Tutup, PAD Sektor Perikanan Merosot
Telaah Transportasi Produk Perikanan Pulau Morotai

Tantangan Distribusi Hasil Perikanan di Kabupaten Pulau Morotai;
1. Muatan : kontinuitas muatan hasil perikanan; Konsolidasi multi komoditas; Konektivitas Pelabuhan Perikanan dengan Pelabuna Niaga.
2. Rute dan Jadwal Angkutan : Masih terbatasnya rute dan frekuensi angkutan Tol Laut serta keterbatasan RC diatas kapal.
3. Infrastruktur Sarana dan Prasarana : Keterbatasan sarana dan prasarana rantai dingin (cold storage, pabrik es, ABF, kendaraan berpendingin), Keterbatasan Reefer Container untuk komoditas perikanan; Keterbatasan sarana prasarana di Pelabuhan (dermaga, craine, restacker, pluggin, container yard).
Kondisi Eksisting Pelabuhan:
1. Pelabuhan Niaga Daruba dikelola oleh Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Daruba Kementerian Perhubungan.
Sarana prasarana Pelabuhan Daruba : Dermaga (PxL) 148 m x 12 m; kedalaman kolam labuh 15 (surut) m s/d 25 m (pasang); luas container yard 800 m² belum tersedia sarana reefer plugging; Fasilitas bongkar muat ; truck tronton dan forklift kapasitas 28 ton; Gedung kantor pengelola, Gudang dan Gedung terminal penumpang.
2. Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Morotai, dibangun oleh KKP dirancang untuk memproses ikan tuna segar menjadi produk sashimi berniai tinggi dengan fasilitas pembekuan -60°C.
Namun, Pelabuhan Daruba belum mampu menangani container berukuran 40 ft super frozen, sehigga produk belum bisa diekspor meskipun sudah diresmikan.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar