Transportasi Sulit, Perusahaan Tutup, PAD Sektor Perikanan Merosot

Telaah Transportasi Produk Perikanan Pulau Morotai

Ivan Munawar Irsyad Hanafi

Mencermati permasalahan tersebut telah dilakukan identifikasi permasalahan dan mencari alternatif solusi terhadap permasalahan yang dapat membantu pelaku usaha perikanan mendistribusikan hasil perikanan.

Sekaligus membantu Pemerintah Daerah mengatasi permasalahan transportasi yang sulit khususnya bagi komoditi perikanan di Kab. Pulau Morotai, dengan rincian sebagai berikut.

Gambaran umum distribusi hasil perikanan Kab. Pulau Morotai Tahun 2023 : Total produksi 1.225.825 Kg, terdiri dari ikan tuna 43,92%, cakalang 28,94%, tongkol 10,31%, layang 7,44%, udang vaname 4,85%, tepung ikan 4,54%.

Baca Juga: Penataan Distribusi Hasil Perikanan

Tujuan distribusi domestik Surabaya 38,06%, Denpasar 33,29%, Jakarta 14,01%, Ternate 13,40%, Tobelo 1,24%. Ekspor produk perikanan dengan tujuan ke Vietnam sebanyak 98%, dan Philipina 2%.

Komoditas ekspor : Tuna (fozen: belly, kama dan loin). Jalur distribusi ekspor melalui Ternate, Surabaya dan Jakarta. Sarana distribusi menggunakan Tol Laut, Feri (ASDP), pelayaran swasta melalui Tobelo, Ternate dan Manado.

Jalur distribusi hasil perikanan Kabupaten Pulau Morotai. 1. Tol Laut : menggunakan Trayek T-9 setiap bulan 1x : melalui rute Tj. Perak – Makassar – Morotai – Galela – Maba – Weda – Tj. Perak.

Rute ini paling optimal dari segi muatan berangkat dan muatan balik dari 39 trayek Tol laut. Tetapi tidak optimal untuk pengangkutan ikan dari Kab.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5

Komentar

Loading...