Program Unggulan Pendidikan Maluku Utara: Beasiswa untuk Mahasiswa Tidak Mampu Mulai Diterapkan

Gubernur Sherly dan Kadikbud Abubakar Abdullah. (Foto: malutpost.com)

Sofifi, malutpost.com -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara akan mulai menyalurkan "Beasiswa Maluku Utara Bangkit" yang akan segera dinikmati oleh 1.000 mahasiswa baru di 27 perguruan tinggi.

Program ini menjadi salah satu prioritas pasangan Gubernur Sherly Tjoanda dan Wakil Gubernur Sarbin Sehe, dengan menyasar secara khusus keluarga miskin ekstrem.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya membangun sistem pendidikan yang inklusif, adil, dan merata di seluruh pelosok Maluku Utara.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Maluku Utara, Abubakar Abdullah mengatakan, bahwa pihaknya telah mendapatkan instruksi langsung dari gubernur dan wakil gubernur untuk mempercepat proses penyaluran beasiswa.

"Ibu Gubernur dan Bapak Wakil Gubernur secara tegas memerintahkan agar beasiswa ini segera disalurkan, agar mahasiswa baru memiliki kepastian, serta orang tuanya tidak perlu memikirkan biaya pendidikan anak-anak mereka," kata Aka sapaan Abubakar Abdullah, Selasa (8/7/2025).

Lebih lanjut, Abubakar menjelaskan bahwa danas pendidikan telah mempresentasikan draf petunjuk teknis (juknis) program beasiswa kepada sejumlah unsur strategis, di antaranya Gubernur, Wakil Gubernur, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), dan Inspektorat provinsi.

Lanjut Aka, bahwa seluruh dokumen tersebut telah mendapatkan persetujuan penuh, termasuk rincian kuota beasiswa bagi masing-masing perguruan tinggi penerima. Saat ini, dinas pendidikan tinggal menunggu finalisasi dokumen juknis oleh Biro Hukum.

"Setelah ditandatangani oleh Gubernur, petunjuk teknis tersebut akan segera didistribusikan ke pimpinan perguruan tinggi terkait," jelasnya.

Beasiswa ini secara khusus diprioritaskan bagi mahasiswa baru tahun akademik 2025/2026 dari keluarga miskin ekstrem, dengan syarat utama bahwa penerima belum menerima beasiswa dari sumber lain.

"Ini penting agar program ini benar-benar menyasar mereka yang paling membutuhkan," tegas Abubakar.

Program “Maluku Utara Bangkit” juga menjadi salah satu strategi Pemprov Malut dalam memperluas akses pendidikan tinggi dan mengurangi angka putus kuliah akibat kendala ekonomi.

"Ibu Gubernur dan Bapak Wakil Gubernur berharap melalui program ini tidak ada lagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu yang gagal melanjutkan pendidikan hanya karena persoalan biaya," ujarnya.

Dengan target awal 1.000 penerima, program ini diharapkan menjadi titik awal perubahan bagi ribuan generasi muda Maluku Utara yang memiliki semangat belajar tinggi namun terkendala oleh kondisi ekonomi.

Pemerintah juga membuka kemungkinan untuk perluasan kuota di tahun-tahun mendatang, tergantung pada evaluasi dan ketersediaan anggaran daerah.

Program “Beasiswa Maluku Utara Bangkit” menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mendorong transformasi sosial melalui pendidikan yang berkualitas dan dapat diakses oleh seluruh kalangan masyarakat. (pn/nar)

Komentar

Loading...