Pendidikan Mengimplikasikan Konsep Tentang Manusia dan Dunia

Sulfan Kiye

Dia bukan manusia dari budaya dan peradaban yang menumbuhkan manusia-manusia baik dan manusia-manusia kuat secara berpisah satu sama lain.

Disatu pihak terdapat manusia yang ikhlas dan saleh tetapi lemah hati nurani dan kesadarannya, dipihak lain ialah para jenius yang terpaksa dan cemerlang, tetapi jiwanya picik dan tenaganya berlumuran dosa.

Di satu pihak ada manusia yang hatinya tercurah pada kehidupan batin, pada keindahan dan serba misteri rohaniah, tetapi hidupnya melarat, terhina dan lemah; seperti ratusan ribunya pertapa India.

Dengan serba keampuhan rohaniahnya dan keluhuran rasanya, namun senantiasa menjadi permainan dan tawanan yang memilukan ditangan segelintir kolonel inggris.

Sedangkan di fihak lain ialah mereka yang menguasai bumi, gunung-gunung, samudera dan angkasa, dengan kekuatan industri mereka, yang membuahkan kehidupan yang melimpah dan megah, tetap batin mereka gersang dari rasa dan segala nilai.

Sedang kemampuan khas manusiawi untuk menangkap jiwa dunia, ke dalam hidup, keindahan, serta kepercayaan akan sesuatu yang lebih luhur daripada alam dan sejarah yang ada dalam diri mereka telah lemah-layu dan lumpuh.

Hidup dan bergerak ditengah-tengah alam, sang manusia ideal jadi lebih memahami Allah; dia mencari serta memperjuangkan ummat manusia dan dengan demikian dia menemukan Allah.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5

Komentar

Loading...