Kabupaten Kao Raya Sebagai Hinterland Ekonomi Strategis Provinsi Maluku Utara

Dalam pendekatan teori Tempat Sentral, Kao Raya sangat berpeluang menjadi pusat pelayanan sosial-ekonomi bagi daerah-daerah sekitarnya. Ia berperan sebagai “lumbung” bagi daerah hinterland seperti Halmahera Utara, Galela-Loloda (Galda), Wasile, bahkan Weda. Konsentrasi ekonomi akan memberikan efek aglomerasi—di mana efisiensi, daya tarik investasi, dan kemudahan layanan akan meningkat.
4. Kemandirian Wilayah Dimulai dari Reforma Wilayah
Wilayah Kao Raya memiliki distribusi penduduk yang tidak terpusat di satu titik, tapi tersebar merata. Ini menjadi modal besar untuk pengembangan kawasan spesifik sesuai potensi sektoralnya. Di bagian barat, Kecamatan Kao Barat dikenal sebagai lumbung padi. Sementara Kao Utara berkembang sebagai sentra perikanan. Malifut dan Dum Dum bergerak di sektor pertambangan dan peternakan, sedangkan Teluk Kao mulai menunjukkan potensinya sebagai pusat pertumbuhan baru di wilayah selatan.
Melihat struktur ini, pemekaran Kao Raya bukan hanya soal administrasi, tetapi strategi pembangunan jangka panjang. Kawasan ini bisa dikembangkan menjadi model ketahanan pangan, pusat industri perikanan, dan jalur distribusi logistik antarkabupaten. Dengan dukungan infrastruktur, regulasi yang ramah investasi, serta teknologi tepat guna, Kao Raya dapat bergerak lebih cepat dibanding wilayah lain di Maluku Utara.
5. Kao Raya: Dari Pinggiran ke Panggung Utama
Gagasan pemekaran Kabupaten Kao Raya berangkat dari kenyataan bahwa pembangunan tidak boleh hanya bergantung pada pusat kekuasaan. Ia juga harus tumbuh dari bawah—dari kesadaran masyarakat, dari potensi lokal, dan dari kebutuhan akan keadilan pembangunan. Kao Raya telah lama menjadi titik pinggir dalam peta nasional. Kini saatnya kawasan ini mengambil peran sebagai titik tengah dalam pembangunan Maluku Utara.
Dengan kolaborasi antara pemerintah daerah, pusat, masyarakat, dan mitra swasta, Kao Raya berpotensi menjadi episentrum pertumbuhan regional. Dari wilayah yang dulu hanya dikenang dalam cerita perang dunia, Kao Raya kini membuka lembar baru sebagai simpul masa depan ekonomi, sosial, dan kultural Maluku Utara Kita bukan hanya ingin menjadi kabupaten, tapi menjadi ruang hidup yang mandiri, adil, dan setara. Harapan itu kini tinggal menunggu keputusan politik yang berpihak pada pinggiran. (*)
(Penulis adalah Penyusun Database Pemekaran Provinsi MalukuUtara 1998-1999, Pemekaran Kabupaten kota se Provinsi Maluku Utara Tahun 2002-2003)
Komentar