50 Anak di Kota Ternate Akan Duduk di Bangku Sekolah Rakyat Tingkat SMP Tahun Ini

Ternate, malutpost.com -- Program Sekolah Rakyat (SR) yang digagas oleh Kementerian Sosial (Kemensos), akan mulai berjalan di wilayah Maluku Utara, pada Juli 2025.
Program ini bertujuan memberikan akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan kelompok rentan, termasuk anak yatim piatu, putus sekolah, dan warga di daerah terpencil.
Sekolah rakyat akan mencakup jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA, dan seluruh kebutuhan operasionalnya akan dibiayai melalui APBN.
Kepala Dinas Sosial Kota Ternate, Burhanuddin Abdul Kadir, mengatakan, sudah dilakukan rapat koordinasi teknis dan pemantauan atau peninjauan lapangan dengan pejabat sekretariat dukungan kabinet, kementerian sekretariat negara RI, dan pimpinan OPD terkait di lingkup Provinsi, maupun Kota Ternate dan Kota Tidore Kepulauan untuk memastikan kesiapan diresmikannya 65 sekolah rakyat tahap I bulan Juli 2025.
"Sekolah rakyat ini dirancang sebagai solusi alternatif bagi anak-anak dari keluarga miskin atau rentan yang selama ini kesulitan mengakses pendidikan formal," katanya, Minggu (15/6/2025).
Burhanuddin menyebut, sasaran program ini ditujukan untuk anak-anak dari keluarga miskin yang masuk dalam desil 1 dan 2 berdasarkan data dari BPS, Sentra Wasana Bahagia Kemensos dan Dinas Sosial yang telah terintegrasi dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Ia menambahkan, sesuai SK wali kota Ternate tentang penetapan peserta didik baru sekolah rakyat, jenjang sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Ternate tahun ajaran 2025/2026, berjumlah 50 siswa didik. Mereka nantinya mengikuti proses belajar jenjang SMP dengan menggunakan model sekolah berasrama dan kurikulum modern.
Burhanuddin menuturkan saat ini masih menunggu arahan resmi dari Dinas Pendidikan Kota Ternate. Namun ia memastikan bahwa sistem pembelajaran akan merujuk pada kurikulum nasional dan siswa akan mendapatkan ijazah yang setara sekolah formal.
"Sama seperti sekolah negeri. Bahwa mereka memiliki ijazah seperti jenjang pendidikan negeri lainnya," ucapnya.
Burhanuddin mengatakan, jenjang Sekolah Rakyat di provinsi Maluku Utara untuk sementara disediakan pendidikan jenjang SD di Kabupaten Halmahera Utara, SMP di Kota Ternate dan SMA di Sofifi.
"Biaya operasional program ini dibiayai pemerintah pusat melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)," ungkapnya.
Pendidikan sekolah rakyat juga bertujuan menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin, termasuk memberikan akses pendidikan gratis dan berkualitas kepada anak-anak yang kurang mampu.
"Untuk lokasi saat ini dalam tahap awal, kegiatan belajar pada jenjang SMP akan berlangsung di Sentra Wasana Bahagia Kemensos RI di Ternate, sementara jenjang SMA akan menggunakan gedung IPWL di Sofifi Kota Tidore Kepulauan," ungkapnya.
Menurutnya, Pemprov Maluku Utara berencana membangun gedung Sekolah Rakyat secara permanen di Desa Rioribati, Jailolo Selatan, Halmahera Barat dengan target pembangunan pada 2025-2026.
"Tentu kita berharap program sekolah rakyat ini berhasil memberikan akses pendidikan berkualitas dan merata bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, serta menjadi solusi nyata untuk memutus mata rantai kemiskinan."
"Diharapkan sekolah rakyat tidak hanya menjadi sekolah gratis, tetapi juga mampu memberikan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan lokal, menekankan pada pendidikan karakter, keterampilan hidup, dan praktik langsung," tandas Burhanuddin. (fan)
Komentar