Bayang-Bayang Intelijen Asing di Maluku Utara: Antara Kepentingan Geopolitik dan Kedaulatan Nasional

Muhammad Asmar Joma

Dalam rilisan CNN Indonesia (2023), menyebut adanya dugaan keterlibatan intelijen asing dalam provokasi sosial di Rempang. Hal ini menandakan pola intervensi yang berulang, menciptakan instabilitas sosial untuk menekan keputusan strategis pemerintah, baik dalam urusan pertanahan, investasi, maupun relokasi industri.

Di tengah wacana reformasi dan kemandirian strategis, isu infiltrasi intelijen asing dalam kebijakan strategis negara kembali mencuat.

Dari kawasan maritim strategis hingga pertambangan nikel di Maluku Utara, jejak keterlibatan aktor asing, terutama melalui kanal intelijen, semakin tampak nyata dan menimbulkan pertanyaan serius tentang kedaulatan.

Hipotesis ini saya ajukan sebagai sinyal bahwa operasi intelijen asing di Indonesia tidak lagi sekadar memantau perkembangan politik domestik.

Tetapi telah bergeser menjadi mekanisme tekanan sistemik untuk mempengaruhi kebijakan strategis nasional, terutama dalam sektor sumber daya alam dan wilayah-wilayah geostrategis seperti Maluku Utara, Kalimatan, Batam, Papua dan daerah yang lain.

Bukti awal dapat ditelusuri dari penangkapan enam individu oleh TNI AL di Kalimantan Utara pada tahun 2022 yang terdiri dari tiga WNI dan tiga WNA yang diduga kuat beroperasi sebagai agen intelijen asing (detikNews, 2022).

Mereka ditemukan membawa data sensitif dan mencoba memasuki wilayah-wilayah terbatas. Peristiwa ini bukan satu-satunya, namun merupakan cerminan dari pola operasi yang lebih luas dan terstruktur.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5

Komentar

Loading...