Menggugah Kesadaran Bersama di Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025
Kecemasan Ekologi: Polusi Sampah dan Perubahan Iklim

Sampah termasuk sampah plastik memiliki dampak signifikan pada perubahan iklim melalui berbagai cara yakni mulai dari produksi hingga pembuangan dan pengolahan. Produksi plastic, membutuhkan energi yang besar dan melepaskan emisi gas rumah kaca (GRK).
Pembuangan plastik ke tempat pembuangan akhir sampah (TPA), menghasilkan gas metana, sebuah GRK yang sangat kuat. TPA melepaskan 15% emisi metana sendiri, setara dengan emisi lebih dari 21,6 juta mobil penumpang yang dikendarai selama satu tahun.
Tentu saja ini adalah jumlah yang sangat besar dan akan berkontribusi banyak terhadap perubahan iklim. Sampah organik (seperti sisa makanan, kertas, dan kayu) yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) juga akan mengalami pembusukan tanpa oksigen.
Proses pembusukan ini juga menghasilkan metana (CH4), gas rumah kaca yang menjebak panas di atmosfer, bahkan lebih kuat dari karbon dioksida (CO2). Sampah juga menghasilkan karbon dioksida (CO2) dari proses pembakaran.
Analogi gas rumah kaca adalah seperti "selimut" atau "lapisan kaca" yang menutupi Bumi. Gas-gas rumah kaca di atmosfer, seperti karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4).
Berperan seperti selimut yang memerangkap pantulan panas matahari dari bumi di atmosfer, mencegahnya keluar sinar matahari dan menyebabkan terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim yang ekstrim.
Kecemasan Ekologi : Ancaman Serius!!!
Di balik kegunaan plastik yang praktis dan murah, limbah sampah plastik menimbulkan ancaman serius bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Beberapa dampak signifikan yang diakibatkan oleh polusi dan limbah plastic antara lain:
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar