Mencegah Tragedi Lingkungan di Maluku Utara
Belajar dari Minamata

Pabrik ini sudah ditutup tahun 1968, namun dampak kerusakan lingkungan terhadap kesehatan warga muncul hingga beberapa dekade kemudian. Inilah yang ditakutkan dari aktivitas pertambangan yang abai terhadap kerusakan lingkungan.
Sudah saatnya masyarakat dan pemerintah menjadi lebih aware terhadap kondisi lingkungan ini, jangan sampai menjadi bom waktu yang dapat merugikan generasi berikutnya.
Dampak ekonomi yang ditimbulkan dari aktivitas pertambangan memang baik karena menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi yang mamacu pertumbuhan ekonomi melambung tinggi di Maluku Utara.
Angka pengangguran berkurang karena kehadiran perusahaan yang merekrut banyak tenaga kerja. Maluku Utara sebagai episentrum cadangan nikel terbesar di Indonesia dibandingkan daerah lain.
Ini menunjukkan bahwa dalam beberapa tahun ke depan kapasitas produksi nikel akan ditingkatkan. Kemungkinan konsekuensinya lingkungan juga mengalami kerusakan.
Namun, pemerintah perlu memperketat regulasi dan pengawasan terhadap lingkungan pertambangan agar risiko kerusakan lingkungan dapat diminimalisir.
Sudah saatnya kita menjaga lingkungan kita, bumi tempat dimana kita berpijak. Jangan sampai anak cucu kita menanggung beban akibat kerusakan lingkungan yang diwariskan oleh kita. (*)
Opini ini sudah terbit di koran Malut Post edisi. Selasa, 3 Juni 2025
Link Koran Digital: https://www.malutpostkorandigital.com/2025/06/selasa-3-juni-2025.html
Komentar