Kreativitas adalah Aset: Jalan Baru Pengembangan Pariwisata Ternate

Yuliyana Susan Kalengkongan, SE. M.Si

Selain itu, tren reproduksi serial. Yakni, pembangunan destinasi yang seragam dari satu kota ke kota lain, membuat kota-kota kehilangan keunikannya. Ternate bisa saja menjadi “tempat yang cantik”, tapi tidak lagi terasa sebagai Ternate.

Kreativitas Sebagai Jalan Baru

Sudah waktunya kita melihat kreativitas sebagai aset utama pembangunan pariwisata. Ini bukan berarti menolak pembangunan fisik, tapi mengarahkannya agar berpijak pada identitas lokal dan memberdayakan masyarakat.

Pemerintah kota, komunitas budaya, pelaku pariwisata, dan generasi muda perlu duduk bersama merancang program pariwisata yang berbasis pada partisipasi dan nilai budaya. Festival budaya, tur edukatif berbasis komunitas, sekolah wisata kreatif, hingga inkubasi UMKM kreatif bisa menjadi langkah konkret.

Platform digital juga dapat digunakan untuk menghadirkan tur virtual, katalog produk budaya, hingga aplikasi informasi wisata. Di sinilah kreativitas digital membuka pintu menuju wisata berbasis pengalaman dan teknologi.
Dengan begitu, Ternate tidak hanya menarik dari luar, tapi juga kaya makna dari dalam.

Penutup

Pariwisata bukan soal memperlihatkan yang indah, tetapi memperkenalkan yang bermakna. Kreativitas masyarakat Ternate adalah aset yang tak tergantikan. Jika itu diberi ruang dan dihargai, maka kota ini tidak hanya menjadi tujuan wisata, tetapi juga sumber inspirasi. (*)

Opini ini sudah terbit di koran Malut Post edisi. Jumat, 30 Mei 2025
Link Koran Digital: https://www.malutpostkorandigital.com/2025/05/jumat-30-mei-2025.html

Selanjutnya 1 2 3

Komentar

Loading...