(Catatan Perjuangan Rakyat di Haltim)
Navigasi Kepekaan Pemimpin

Padahal, berbagai bentuk aksi protes dan seruan untuk membebaskan rakyat yang ditahan terus dilakukan. Gerakan aksi unjuk rasa, mengalir di kanal pemberitaan hingga ramai di media sosial. Tapi suara yang terus bergaung terkesan diabaikan.
Seyogyanya, kepekaan Pemimpin harus berorientasi pada kemampuan untuk memahami, merespon, dan bertindak sesuai dengan kebutuhan dan perasaan masyarakat yang dipimpinnya.
Kepemimpinan sejati mengedepankan empati, keberpihakan kepada rakyat kecil, serta tindakan nyata yang berdampak jangka panjang. Mereka adalah pemimpin yang mampu menyeimbangkan rasionalitas dengan nilai-nilai kemanusiaan.
Pemimpin sejati bukan hanya tentang kebijakan, tetapi juga tentang membangun hubungan emosional yang kuat dengan rakyatnya.
Dalam aspek ini, perlunya internalisasi Tokoh seperti Nelson Mandela. Gaya kepemimpinan sebagai pemimpin pelayan, memahami pentingnya keterlibatan kolektif dalam mengatasi ketidakadilan sosial.
Nelson Mandela menjadi perwujudan filosofi yang disebut Robert Greenleaf sebagai "Kepemimpinan Pelayan". Karena menerapkan pendekatan empati dalam perubahan sosial dan menegakkan keadilan.
Artinya, memimpin bukan hanya berbasis kebijakan regulatif dan angka. Tetapi lebih dari pada itu, mengedepankan ikatan emosional dengan rakyatnya.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar