Disnakertrans Maluku Utara Siapkan Tenaga Kerja ke Luar Negeri, Fokus ke Jepang dan Korea

Marwan Polisiri. (Foto: malutpost.com)

Sofifi, malutpost.com -- Pemprov Maluku Utara melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) terus mendorong perluasan kesempatan kerja ke luar negeri dengan mempersiapkan tenaga kerja berkualitas melalui sosialisasi program pemagangan luar negeri.

Kepala Disnakertrans Maluku Utara, Marwan Polisiri mengatakan, bahwa program pengiriman tenaga kerja ke luar negeri bukanlah hal baru. Dalam beberapa tahun terakhir, pihaknya telah mengirim tenaga kerja, khususnya profesi perawat dan bidan, ke Arab Saudi dan Jerman.

"Tahun lalu kami mengirim satu orang ke Arab Saudi dan sepuluh orang ke Jerman, semuanya di bidang keperawatan dan kebidanan," ujar Marwan kepada wartawan Rabu (21/5/2025).

Tahun 2025, Disnakertrans Malut menargetkan pengiriman tenaga kerja ke negara-negara Asia Timur seperti Jepang dan Korea. Sebagai langkah awal, tahun ini pihaknya akan fokus pada sosialisasi dan pelatihan dasar, khususnya pelatihan bahasa dan pengenalan budaya negara tujuan.

"Disiapkan terlebih dahulu adalah pelatihan bahasa dan budaya. Tahap pertama adalah sosialisasi, lalu dilanjutkan dengan pelatihan dasar bahasa Jepang. Selanjutnya peserta akan mengikuti tahapan seleksi berikutnya," jelasnya.

Marwan menegaskan, bahwa pihaknya lebih mengutamakan pengiriman tenaga kerja dengan keterampilan menengah (middle skill) agar dapat bekerja di sektor formal dan menghindari potensi masalah hukum di negara tujuan.

"Saya tidak ingin mengirim tenaga kerja dengan latar belakang sebagai ibu rumah tangga tanpa keahlian. Kami fokus pada tenaga kerja dengan keterampilan menengah agar bisa bekerja di sektor formal dan tidak menimbulkan persoalan," tegas Marwan.

Disnakertrans Malut juga membuka peluang bagi tenaga kerja di berbagai bidang, mulai dari keperawatan hingga teknologi yang punya skil untuk diberangkatkan ke luar negeri.

"Kalau tahun ini kami dapat lima orang yang kemampuan bahasanya bagus, dan bisa diberangkatkan satu atau dua orang itu sudah cukup baik. Target kami di tahun 2025 sudah harus mengirim tenaga kerja ke Jepang dan Korea," tambah Marwan.

Paling lambat kata Marwan, di akhir tahun 2025 ini sudah menghasilkan tenaga kerja yang siap di kirim meskipun baru satu orang sebagai pemula. (nar)

Komentar

Loading...