Pertambangan, Kesejahteraan, dan Dampak Lingkungan

Namun dampak ksejahteraan itu belum terlihat peningkatan secara signifikan terhadap taraf hidup masyarakat di lingkar tambang terkhusus di beberapa daerah di provinsi Maluku Utara.
Peningkatan pendapatan ini, tidak hanya berhenti pada individu atau rumah tangga. Melainkan berkontribusi signifikan pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui berbagai pajak dan retribusi yang dibayarkan perusahaan tambang.
Dana ini kemudian dapat dialokasikan pemerintah daerah untuk pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas layanan publik. Tapi nyatanya, pembangunan infrastruktur di sekirat wilayah lingkar tambang belum memadai sebagaimana mestinya.
Pertanyaannya kemudian adalah pajak dan retribusi dari perusahan tambang tersebut berlayarnya kemana? apakah ke saku celana, atau malah dititipkan di berangkas besi tua, atau disubsidi silang untuk kepentingan antra beranta. Hanya sang tuan yang paham alurnya.
Perlu diketahui juga bahwa potensi konflik sosial juga bisa muncul, misalnya terkait persaingan mendapatkan pekerjaan atau akses sumber daya.
Perbedaan tingkat ekonomi antara pekerja tambang dan masyarakat non-tambang kadang menciptakan kesenjangan. Hal ini bisa mempengaruhi harmoni sosial yang sebelumnya sudah terbangun di dalam komunitas yang mungkin tadinya lebih homogen.
Pada subbab ini saya hanya mau menyatakan bahwa kesejahteraan itu tidak terletak pada ekonomi semata, melainkan bentuk kebahagian hati yang nyata. Kebahagiaan itu didiami sebagai aktifitas hidup yang penuh dengan senyuman.
Senyuman itu tertanda dari peingkatan pemahaman (taraf pendidikannya), kesadaran akan pentingnya hidup rukun dan sehat, taraf ekonomi yang meningkat, persaudaraan dan gontong royong yang terus terjaga, toleransi dan persatuan yang terus dibina, bukan dibinasakan.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar