Sofifi, malutpost.com -- Pemprov Maluku Utara (Malut) melalui Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) memilih Kota Ternate sebagai tempat penyelenggaraan job fair tahun 2025.

Salah satu alasan Ternate dipilih sebagai tempat pelaksanaan job fair tahun ini karena Kota Ternate mencatat angka pengangguran tertinggi di Provinsi Maluku Utara.

Kepala Disnakertrans Maluku Utara, Marwan Polisiri mengatakan, setelah dua tahun sebelumnya job fair digelar di Sofifi, kali ini Pemprov Malut mengambil langkah menghadirkan job fair di Kota Ternate.

Keputusan ini diambil berdasarkan hasil evaluasi menyeluruh dari pelaksanaan sebelumnya.

Marwan menyebut, job fair di Sofifi memiliki kelebihan dan kekurangan yang menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan lokasi tahun ini.

"Kenapa pindah ke Ternate, karena saya sudah laksanakan dua kali di Sofifi dan ada plus minus nya. Hasil evaluasi itu melahirkan keputusan untuk menyelenggarakan kali ini di Kota Ternate," kata Marwan, Selasa (20/5/2025).

Marwan menyebut, pelaksanaan job fair ini juga didorong oleh fakta bahwa Kota Ternate mencatat angka pengangguran tertinggi di Provinsi Maluku Utara pada tahun 2024, yaitu sebesar 6,42 persen.

Menurutnya, angka ini menjadi perhatian serius dan menjadi target utama untuk ditekan melalui pelaksanaan job fair.

Selain itu, faktor efisiensi anggaran juga menjadi pertimbangan teknis dalam pelaksanaan tahun ini.

"Kalau tahun lalu saya yang tanggung biaya speed boat ke Sofifi. Tapi kali ini saya sedikit melakukan efisiensi anggaran," tambahnya.

Job Fair 2025 dibuka pada tanggal 20 dan 21 Mei 2025 terpusat di Hotel Bela. Ini diharapkan dapat membuka akses yang lebih luas bagi para pencari kerja, khususnya generasi muda lokal, untuk mendapatkan informasi dan peluang kerja langsung dari perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi.

Marwan menyebut lowongan kerja yang disediakan sebanyak 2.368 untuk Pencari Kerja di Maluku Utara.

"Dengan adanya job fair ini, kami harapkan anak-anak lokal diberikan kesempatan besar untuk bisa masuk ke dunia kerja. Ini bagian dari komitmen kami untuk menekan angka pengangguran dan memperkuat kualitas SDM di daerah," pungkasnya. (nar)