Sekelumit Pesan dari Tiga Negara Uni Eropa

Sejarah, Sampah, dan Peradaban:

Leiden juga berperan penting dalam memfasilitasi kolaborasi antara sektor akademik, pemerintah, dan industri dalam mengembangkan solusi inovatif untuk pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan (Van der Meer, 2020: 50-55).

5. Polusi Darat, Laut, dan Udara: Tantangan yang Masih Dihadapi Belanda
Meskipun Belanda telah mencapai kemajuan yang signifikan dalam mengelola sampah dan mengurangi polusi, tantangan masih tetap ada.

Polusi udara, meskipun telah berkurang dengan penerapan kendaraan listrik dan kebijakan transportasi ramah lingkungan, masih menjadi masalah di beberapa kota besar.

Selain itu, polusi laut akibat sampah plastik masih menjadi isu global yang mempengaruhi negara-negara pesisir seperti Belanda (Janssen & Linders, 2018: 75-80). Namun, Belanda tetap optimis dalam menghadapi tantangan ini.

Negara ini telah berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dan polusi plastik secara drastis melalui berbagai kebijakan dan inisiatif internasional.

Melalui pengembangan teknologi ramah lingkungan, kebijakan yang mendukung ekonomi sirkular, serta pendidikan yang terus ditingkatkan mengenai pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Belanda terus menunjukkan jalan bagi negara lain dalam mengatasi masalah polusi darat, laut, dan udara (Ministerie van Infrastructuur en Waterstaat, 2021:112-117).

Spanyol: Negeri Matador, Flamenco, dan Matahari

1. Sejarah dan Konteks Peradaban Lingkungan Spanyol

Spanyol menghadapi tantangan besar terkait dengan pengelolaan sampah sejak masa industrialisasi pada abad ke-19. Pada awalnya, sampah dan limbah dibuang sembarangan, dan tidak ada sistem pengelolaan sampah yang terorganisir.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Komentar

Loading...