Sekelumit Pesan dari Tiga Negara Uni Eropa
Sejarah, Sampah, dan Peradaban:

Pajak ini memberikan insentif bagi masyarakat untuk mengurangi jumlah sampah yang mereka hasilkan, dengan biaya tambahan bagi mereka yang membuang sampah dalam jumlah besar (Hoekstra & Van der Veen, 2015: 88-92).
Selain itu, Den Haag juga berperan dalam memperkenalkan konsep "Circular Economy" (Ekonomi Sirkular) yang semakin diterapkan di seluruh Belanda.
Ekonomi Sirkular berfokus pada pengurangan limbah melalui desain produk yang memungkinkan barang-barang tersebut dapat digunakan kembali, diperbaiki, atau didaur ulang.
Dengan mendorong pengusaha dan masyarakat untuk mengadopsi prinsip-prinsip ini, Den Haag berupaya untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam yang terbatas dan mengurangi polusi yang dihasilkan oleh limbah (Van Wijk, 2018: 45-50).
4. Leiden: Inovasi Pendidikan dan Penelitian dalam Pengelolaan Sampah
Leiden, kota yang terkenal dengan universitasnya, merupakan pusat penelitian dan pengembangan inovasi dalam bidang pengelolaan sampah dan teknologi ramah lingkungan.
Universitas Leiden memiliki beberapa departemen yang berfokus pada studi lingkungan dan pengelolaan sampah, menghasilkan banyak penelitian yang memberikan solusi untuk mengatasi polusi darat, laut, dan udara (Schouten, 2017: 220-225).
Salah satu penelitian penting yang berasal dari Leiden adalah pengembangan metode baru untuk mendaur ulang plastik secara lebih efisien, dengan tujuan mengurangi polusi plastik di laut, yang menjadi masalah global.
Penelitian ini sejalan dengan komitmen Belanda untuk mengurangi sampah plastik yang mencemari laut dan sungai mereka, serta untuk mengembangkan teknologi yang memungkinkan sampah plastik dapat diubah menjadi bahan baku yang berguna dalam industri (De Bruin & Meijers, 2019: 105-110).
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar