Sekelumit Pesan dari Tiga Negara Uni Eropa
Sejarah, Sampah, dan Peradaban:

2. Amsterdam: Kota Hijau dengan Inovasi Pengelolaan Sampah
Amsterdam, ibu kota Belanda, telah lama dikenal sebagai pionir dalam inovasi ramah lingkungan. Salah satu langkah besar yang diambil oleh kota ini adalah pengembangan sistem pemilahan sampah yang terintegrasi dan mudah diakses oleh warga.
Setiap rumah tangga di Amsterdam diwajibkan untuk memilah sampah mereka sejak awal, membedakan antara sampah organik, sampah plastik, dan sampah lainnya.
Hal ini didukung oleh sistem pengumpulan sampah yang teratur dan efisien, di mana sampah organik dimanfaatkan untuk menghasilkan energi terbarukan melalui proses biogas (Jansen, 2007: 130-134).
Selain itu, Amsterdam juga memanfaatkan teknologi dalam pengelolaan sampahnya. Di banyak tempat, sampah dikumpulkan menggunakan kendaraan listrik, yang mengurangi emisi karbon dioksida dan polusi udara.
Kota ini juga mengimplementasikan teknologi canggih untuk mendaur ulang sampah plastik, mengubahnya menjadi produk yang dapat digunakan kembali, seperti bahan bangunan atau bahan baku industri (Van der Laan, 2013: 210-215).
3. Den Haag: Pusat Kebijakan Lingkungan dan Keberlanjutan
Den Haag, kota yang juga menjadi pusat pemerintahan Belanda, memiliki peran penting dalam merumuskan kebijakan lingkungan negara ini. Di sini, banyak kebijakan lingkungan yang berskala nasional lahir dan diuji coba.
Den Haag merupakan rumah bagi banyak organisasi internasional yang berfokus pada masalah lingkungan dan keberlanjutan global. Salah satu kebijakan penting yang diinisiasi di Den Haag adalah penerapan pajak sampah.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar