"Harapannya, nanti mungkin dari kabupaten atau provinsi bisa menyediakan lahan yang bisa dihibahkan ke Bulog untuk kita usulkan pembangunan Bulog di Kepulauan Sula," tuturnya.

Dikatakan, sebelumnya di tahun 2020 Pemda Kepulauan Sula telah menghibahkan lahan, namun saat ditinjau dan hasil kajian, kondisi tanah tersebut tidak cocok untuk pembangunan gedung Bulog.

"Lahan yang sempat diberikan kepada Bulog telah kami tinjau, namun hasil kajian menunjukkan bahwa kondisi tanah tidak layak karena kondisi tanah yang labil," ungkapnya.

Karena itu, diharapkan agar pemerintah daerah dapat segera menyediakan lahan baru dengan luas minimal 1 hektare untuk pembangunan gudang berkapasitas 1.000 ton dan kantor serta rumah jabatan.

Kepala Bagian (Kaban) Ekonomi Kepulauan Sula, Mardiyana Umanailo mengaku pemerintah daerah sangat respon adanya gudang Bulog di Kepulauan Sula. Menurutnya, di Kepulauan Sula harus ada gudang Bulog untuk memenuhi ketersediaan pangan.

"Kepulauan Sula butuh gudang Bulog, karena kalau cuaca ekstrim dan kapal tidak masuk ke Sula, beras juga mahal karena aran stok beras berkurang," pungkasnya dia.(ham)