Prof. Janib Achmad Dikukuhkan sebagai Guru Besar Unkhair, Soroti Dampak Perubahan Iklim di Maluku Utara

Prof. Dr. M. Janib Achmad, S.P.i., M.Sc

Ternate, malutpost.com -- M. Janib Achmad resmi menyandang gelar Guru Besar atau Profesor dalam Bidang Ilmu Kimia Bahan Alam Laut dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Khairun (Unkhair) Ternate. Pengukuhan ini berlangsung khidmat dalam sebuah upacara akademik di Aula Banau, Kampus Unkhair, Kelurahan Akehuda, Sabtu (12/4/2025).

Acara tersebut dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, dosen, mahasiswa, serta tamu undangan dari berbagai kalangan. Momen penuh kebanggaan ini juga disaksikan oleh keluarga besar, sahabat, dan rekan sejawat Prof. Janib yang memberikan ucapan selamat serta doa terbaik. Usai pengukuhan, acara dilanjutkan dengan syukuran sederhana namun penuh makna di Aula Safir Hotel Emerald, Kota Ternate.

Dengan pengukuhan ini, Prof. Dr. M. Janib Achmad, S.Pi., M.Sc. menjadi salah satu tokoh akademik yang diharapkan mampu berkontribusi signifikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang kelautan dan pemanfaatan bahan alam laut — bidang yang sangat relevan dengan potensi serta tantangan wilayah kepulauan seperti Maluku Utara.

Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Janib menyoroti tantangan serius yang dihadapi Maluku Utara akibat dampak perubahan iklim. Menurutnya, intensitas curah hujan yang tinggi dan kondisi geografis yang sulit diakses membuat masyarakat di daerah-daerah terpencil menjadi lebih rentan terhadap krisis kesehatan dan bencana lingkungan.

“Tingginya curah hujan menyebabkan kelembaban yang mendukung pertumbuhan patogen, memperbesar risiko wabah penyakit. Hal ini diperparah oleh terbatasnya akses transportasi yang memperlambat penanganan medis dan distribusi bantuan,” ungkapnya.

Selain itu, ia juga mencatat adanya penurunan hasil tangkapan nelayan dan produksi pertanian sebagai dampak langsung perubahan iklim, yang menekan ekonomi lokal dan memperburuk ketahanan pangan.

Prof. Janib menekankan pentingnya strategi mitigasi perubahan iklim yang terintegrasi di wilayah kepulauan. “Mitigasi bukan hanya soal mencegah bencana alam, tapi juga berkaitan erat dengan kesehatan masyarakat, terutama mereka yang tinggal di daerah terpencil,” jelasnya.

Alumnus Magister Universitas de Napoli, Italia, ini juga mendorong Pemerintah Provinsi Maluku Utara untuk mengambil langkah konkret, mulai dari pengurangan emisi karbon dioksida hingga penerapan prinsip etika ekologi.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2

Komentar

Loading...

You cannot copy content of this page