Catatan
Danantara, Om Paul, Tonny dan Najib Razak

Terkini, investasi yang ditanamkan dalam perusahaan pengolahan pakan ternak dan udang, eFishery. Dipastikan modal investasi itu tidak akan kembali.
Blomberg edisi 24 Februari 2025, menguraikan, perusahan eFishery yang beroperasi di beberapa negara, termasuk Indonesia terus mengalami kerugian ratusan juta dolar.
Selama ini, perusahaan tersebut melakukan manipulasi data dan laporan keuangan. Ini salah satu kontribusi penyebab kerugian Temasek di tahun 2023.
Di tahun itu, perusahaan mencatat kerugian sebesar S$7,3 miliar. Kerugian ini disebabkan oleh kerugian mark to market (MTM) yang belum terealisasi dari investasi di bawah 20% sebesar S$22,0 miliar.
MTM adalah metode untuk mengukur nilai aset dan liabilitas yang nilainya berubah-ubah. Satu tahun sebelumnya, Temasek meraup laba lebih dari separuh pendapatan. Tercatat laba bersih di tahun 2021, $US 42 miliar dengan pendapatan lebih dari $US 80-an miliar.
Sementara itu, perusahaan negara Malaysia Khasanah Nasional Berhad (KNB) pada tahun 2024 mencatat penurunan laba dari RM 5,9 miliar di tahun 2023, menjadi RM 5,1 miliar tahun 2024.
Meski sudah ada KNB yang terbentuk di zaman PM Mahathir Mohammad, di tahun 2009 ketika PM Najib Razak berkuasa, sebuah lembaga baru milik pemerintah muncul lagi. Namanya 1MDB (1Malaysia Development Berhad).
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar