Sanana, malutpost.com — Sejumlah pedagang di Pasar Makdahi Sanana mengamuk Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM) Kabupaten Kepulauan Sula, Jena Tidore saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di pasar tersebut, Jumat (28/2/2025).
Para pedangan ini menilai Jena Tidore tidak mampu menertibkan pedagang lainnya yang berjualan di luar bangunan Pasar Makdahi Sanana.
Salah satu pedagang Awat Hi Jafar mengatakan, sejumlah pedagang yang berjualan di luar mengakibatkan barang dagangan mereka seperti bawang, cabai, Toman dan lain-lain membusik karena tidak ada yang belanja.
“Orang lebih memilih belanja di penjual yang ada di luar pasar, makanya dagangan kita yang ada di dalam bangunan pasar itu membusuk dan dibuang. Kira-rika kerugian itu di pemerintah atau di kita, kita yang rugi tapi tetap bertahan saja, kata Awat.
Dikatakan, sudah beberapa kali ia menyampaikan kepada Kadis Perindagkop untuk segera menertibkan sejumlah pedagang yang berjualan di luar untuk masuk didalam bangunan pasar, namun sampai saat ini tidak pernah ditindaklanjuti.
“Jena Tidore itu penipu. Saya beberapa kali datang ke dua untuk bagaimna arahkan pedagang yang jualan diluar itu kasi masuk di dalam bangunan pasar, tapi sampai saat ini hanya janji-janji tapi tidak pernah dilakukan sampai sudah beberapa tahun ini,” ujarnya.
Baca Halaman Selanjutnya..
Untuk itu, ia meminta kepada Bupati Kepulauan Sula untuk mengganti Jena Tidore sebagai Kadis Perindagkop karena tidak mampu menyelesaikan persoalan yang ada di pasar tersebut.
“Percuma saja jadi Kadis Perindagkop. Cuma hanya cari kedudukan, setelah mendapat kedudukan, kita sudah tidak lagi dihiraukan,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, pedagang lainnya juga menyampaikan atap pasar yang bocor juga sampai saat ini tidak diperbaiki.” Mereka tidak perbaiki, asal hanya datang tarik retribusi,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kadis Perindagkop-UKM, Jena Tidore mengatakan, prilaku pedagang disini maunya berjualan di jalan-jalan.
“Itu prilaku kita, kasih masuk kedalam mereka keluar, kasih masuk mereka keluar,” ucap Jena.
“Tidak perlu itu, kalau mereka bersikeras, kan ada polisi ada Satpol-PP bisa tangani itu,” pungkas Awat. (ham)