Puasa

Orang beriman disuruh berpuasa secara fisiknya. Menahan lapar, haus dan lain – lain yang berkaitan dengan fisiknya dalam hal ini jasmaninya. Itulah sebabnya perintah wajibnya menggunakan kata kutiba.

Artinya bahwa, kita diwajibkan berpuasa untuk fisik ini selama satu bulan penuh. Makan dan minum kita diatur, waktu tidur dan bangun pun tetap diatur.

Katakanlah kebiasaan kita sebelum bulan Ramadhan, ada makan pagi, makan siang dan juga makan malam. Selama bulan Ramadhan itu, semua kebiasaan yang merupakan hak paten kita itu, diambil. Kita dilarang untuk makan dan minum selama waktu itu.

Lantas, apa maksudnya? Maksudnya adalah setelah kita shiam dalam hal ini puasa, kita ternyata dituntut untuk shaum seperti niat di waktu sahur itu. Adapun shaum itu sendiri adalah puasa secara batin.

Semua yang menjadi hak kita tadi (makan pagi, makan siang dan juga makan malam) kita itu, kita berikan kepada yang paling berhak.

Jatah makan pagi, siang dan malam, kita tidak mengambilnya, walaupun sebenarnya, kita punya hak penuh, tapi kita tidak mengambilnya dan kita diperintahkan untuk memberikan hak tersebut kepada mereka yang lebih berhak dan lebih membutuhkannya. Inilah yang kemudian disebut dengan sedekah.

Keempat; dalam ayat disebutkan ending dari berpuasa adalah untuk mencapai taqwa. Taqwa di dalam surat yang lain Tuhan katakan cirinya adalah orang yang selalu berbagi, baik dalam keadaan yang susah maupun lapang.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5

Komentar

Loading...