Puasa

Sehingga pada akhirnya, mohon maaf terjadilah ikut – ikutan. Iman yang lahir dari sini, mohon maaf, bagi penulis sekali lagi tidak bermaksud sok tahu dan menggurui, iman ini tidak termasuk dalam panggilan Tuhan bagi orang – orang yang beriman, dalam surat albaqarah di atas untuk melakukan perintah puasa tersebut. Sebab, keimanannya bukan dari apa yang dia alami.
Sementara yang kedua adalah akal. Adapun orang yang beriman yang keimanannya lahir dari akalnya, maka dia akan mengalami sendiri. Proses mengalami ini, nanti akan kita diskusikan di lain kesempatan.
Singkatnya, penulis hanya ingin katakan bahwa, keimanan seseorang yang lahir dari akalnya kemudian dia sendiri yang mengalaminya lalu beriman, maka iman yang seperti inilah yang termasuk dalam kategori panggilan Tuhan untuk puasa. Artinya bahwa, puasa itu hanya diperuntukan bagi orang yang beriman.
Sebab hanya orang yang berimanlah yang bisa melakukan puasa dengan sebaik – baiknya. Jika tidak, maka kita akan menjadi orang puasa tapi seperti yang dibilang nabi, puasa hanya mendapatkan lapar dan haus. Itulah sebabnya, banyak sekali di dalam qur’an Tuhan sebutkan sedikit yang berfikir.
Kedua; kata kutiba yang diartikan sebagai wajib. Wajib itu sendiri terkadang digunakan Tuhan dengan kata selain “kutiba”, yaitu “Fardu”. Di sini ada sedikit perbedaan di antara kedua kata ini. Kalau digunakan kata fardu, maka wajibnya selamanya tidak terbatas waktu.
Contoh, di dalam qur’an Tuhan katakan kata fardu untuk bersedekah, sebagaimana disebutkan dalam Surat 9:60, “Sesungguhnya sedekah-sedekah itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus sedekah, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah (FARDHU), dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”.
Pada ayat tersebut, Tuhan menggunakan kata fardu sebagai sebuah amalan wajib. Artinya bahwa ternyata di antara perintah wajib dengan menggunakan dua kata yang berbeda, poinnya juga berbeda.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar