Catatan Perayaan Dies Natalis HMI ke-78

HMI dan Krisis Ekologi di Era Hilirisasi

Runyamnya, HMI baik secara personal apalagi institusional justru cenderung alpa merespons kondisi-kondisi krusial ini bersama masyarakat. Mengapa dan ada apa?

Terbinanya Insan Ekologis: Reinterpretasi terhadap Pasal 4 AD-HMI

Sardar (1985) mengemukakan bahwa krisis lingkungan atau ekologi adalah akibat dari krisis moral dan spiritual manusia, karena itu, krisis lingkungan mencakup pula krisis manusia termasuk fisik, psikis dan nilai-nilai yang menopang pandangan hidupnya.

Pernyataan tersebut bukan tidak mungkin dibangun dari kerangka pemikiran mendasar terkait paradigma etika lingkungan (environmental ethics paradigm).

Urgensi memahami paradigma ini terutama sekali sebagai upaya untuk mengurai realitas tentang tingkatan kesadaran ekologis. Tentu hal ini sekaligus menjadi penting untuk ditawarkan kepada para kader HMI pada umumnya, yang belum terlalu akrab dengan isu-isu lingkungan.

Keraf (2010) mengemukakan bahwa kerusakan lingkungan dewasa ini hanya bisa ditangani dengan transformasi yang fundamental dan radikal terhadap pola pikir dan pola tindak manusia terhadap alam, melalui etika lingkungan yang menuntun manusia pada model interaksi yang baru dengan alam semesta.

Sementara Kinne (2002) menyebutkan bahwa etika lingkungan mengacu pada pentingnya dinamika ekologi bagi semua bentuk kehidupan di bumi. Deformasi progresif dinamika ekologi dan sistem ekologi akibat aktivitas manusia menuntut etika yang berfungsi sebagai kekuatan pengendali.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6 7 8

Komentar

Loading...