Catatan Perayaan Dies Natalis HMI ke-78

HMI dan Krisis Ekologi di Era Hilirisasi

Kondisi tersebut sebagaimana dilaporkan oleh timenews.co.id pada 22 November 2024 dalam sebuah tulisan oleh Azwen Fadley bertajuk “Krisis Ekologis dan Sosial di Kabaena: Tambang Nikel yang Merenggut Kesejahteraan Masyarakat Setempat.”

Ketiga, yaitu krisis pangan dan kekurangan gizi di Morowali, Sulawesi Tengah. Ekspansi industri nikel di Morowali telah menyebabkan kerusakan ekologis yang signifikan, mengakibatkan gagal panen dan krisis pangan.

Masyarakat adat (indigenous people), seperti suku Tau Taa Wana Posangke, mengalami kelaparan dan kekurangan gizi akibat hilangnya lahan pertanian subsistensi mereka. Hal tersebut sebagaimana dilansir dalam hutanhujan.org pada 2024.

Atau kasus lain misalnya, seperti yang dilaporkan oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) dalam walhi.or.id tahun 2022 di Sulawesi Tenggara,  tepatnya di Pulau Wawonii, di mana terjadi kerusakan lingkungan akibat dari pertambangan nikel di pulau kecil.

Seperti Wawonii yang menimbulkan kerentanan serius terhadap bencana alam dan ancaman kenaikan air laut akibat krisis iklim. Aktivitas tambang di pulau ini telah menyebabkan kerusakan ekologis yang signifikan.

Beberapa contoh kasus tersebut di atas menandakan bahwa aktivitas pertambangan, terutama nikel, di Indonesia seringkali menghadirkan efek atau dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat lokal setempat.

Beberapa contoh kasus tersebut bukan tidak mungkin akan menambah deretan panjang kisah-kisah pilu tentang kepunahan massal itu. Sementra aktivitas eksploitasi alam tersebut kerap dilakukan secara sadar oleh pihak-pihak terkait atas nama hilirisasi.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6 7 8

Komentar

Loading...