Menggugat Sistem Kurikulum Indonesia

Padahal, guru seharusnya memiliki peran aktif dalam menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan siswa. Pemerintah seharusnya lebih melibatkan guru dalam proses pengembangan kurikulum dan memberikan pelatihan yang memadai agar guru bisa mengimplementasikan kurikulum dengan baik.
Pendidikan karakter seharusnya menjadi bagian penting dalam kurikulum pendidikan. Namun, dalam praktiknya, pendidikan karakter sering kali hanya menjadi slogan tanpa implementasi yang konkret.
Misalnya, nilai-nilai seperti kejujuran, disiplin, dan toleransi sering kali hanya diajarkan secara teoritis, tanpa ada praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Padahal, pendidikan karakter sangat penting untuk membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki integritas dan moral yang baik.
Kurikulum seharusnya lebih menekankan pada pengembangan karakter siswa melalui kegiatan-kegiatan yang mendorong kolaborasi, empati, dan tanggung jawab.
Kurikulum pendidikan di Indonesia juga dinilai kurang memperhatikan kebutuhan siswa berkebutuhan khusus. Meskipun sudah ada program pendidikan inklusif, implementasinya masih jauh dari ideal.
Banyak sekolah yang tidak memiliki fasilitas atau tenaga pengajar yang memadai untuk menangani siswa berkebutuhan khusus. Akibatnya, siswa berkebutuhan khusus sering kali tidak mendapatkan pendidikan yang layak.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar