Mengenal, Wisata Cengkeh Afo CAGS, di Tongole Ternate

Sajian Tradisional dengan Konsep Modern

KEBERSAMAAN: Founder Kris Syamsudin bersama anggota komunitas CAGS saat membangun fasilitas baru lokasi wisata di tempat baru.

Kini, lokasi baru new CAGS ini milik ketua komunitas, Jauhar Mahmud. Mereka pun leluasa untuk mengeksplor lebih. Atraksi wisata yang ditawarkan pun beragam dan jauh lebih menarik.

Dengan luas kawasan pengembangan sekitar 800 meter persegi, Kris mengaku lokasi baru jauh lebih tepat, sebab jauh dari pemukiman warga. Suasana rempah dan hutan benar-benar terasa.  “Jadi kalau mau dibilang CAGS berada di tengah jantung hutan rempah maka tepat di lokasi baru ini,”sebutnya.

Ketika jelajah rempah, wisatawan hanya perlu berjalan sekitarnya. Ada bunker Jepang dan sumber mata air, Air Sonoto.  Tak hanya itu, setting lokasi pun akan berbeda. Ada tiga sabua (saung,red), yaitu Sabua Cengke, Sabua Pala, dan Sabua Kayu manis.

Sabua utama dibangun dalam ukuran besar untuk bisa menampung sekitar 100 orang, jadi bisa dipakai untuk seminar. Dua lainnya ukuran standar untuk tempat makan pada umumnya.

Lokasi ini juga dilengkapi musala, galeri untuk kebutuhan sales outlet juga toilet. “Pekerjaan ini dilakukan sendiri oleh masyarakat dengan semangat yang tinggi meski bayarannya tidak seberapa.

Tapi, dengan begini justru meningkatkan sense of belonging semakin tinggi sehingga ide-ide kreatif kita terus bermunculan dan mau untuk terus berbuat yang terbaik,” jelas pria yang aktif mengampanyekan pangan lokal ini.

Diakuinya komitmen komunitas untuk menjaga kearifan lokal dan pelestarian lingkungan terus dipegang teguh. Terbukti, bukan hanya hidangan dan lantunan musik yang ditampilkan kepada wisatawan. Akan tetapi, dari segi arsitektural bangunan pun diperhatikan.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6 7

Komentar

Loading...