“Pergi dan Tak Kembali”

"Ini bukan akhir, hanya awal dari babak baru. Semoga kita bertemu lagi dalam cerita yang lebih indah di masa depan."

Suatu hari, aku dan kinanti berjanji untuk menikmati hiruk pikut di pusat kota. Kebetulan dia juga memiliki tugas yang harus diselesaikan.

Tiing, ada pesan singkat dari kinanti. "Kak hari ini ada pasien yang harus di tangani,"

Aku menyangka, kinanti tak bisa ke Kota untuk menyelesaikan tugasnya. Tanpa ba bi bu, aku pun mengajak kakak ku untuk
menjadi pemandu dalam perjalananku.

Sejam kemudian, kami telah sampai di kota, tiba-tiba handphoneku kembali berbunyi. Ternyata benar, bahwa itu adalah panggilan dari kinanti yang menanyakan tentang keberadaan ku. Akupun memberi tahu, bahwa posisi ku di kota. Kinanti pun marah besar dan tak ingin bertemu denganku lagi.

Agar tidak mengecewakan kinanti, aku pun terpaksa meminta kepada kakak ku untuk turun dari si jago hitam. "Kak turun dulu ya, dan ini ongkos angkotnya," ucapku dengan singkat. "Aku harus menyampari kinanti di tempat kerjanya," kataku dengan tegas" sembari melihat pesan singkat dari kinanti.
"Aku sudah selesai menangani pasien, yuk kita ke- kota,"

Sesampainya, aku di omelin dengan sebutan tak komitmen hanya kerena kesalahpahaman.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5

Komentar

Loading...

You cannot copy content of this page