Asman Ali Generasi Terakhir Perajin Bambu di Kelurahan Tongole, Kota Ternate

Hasil Kerajinannya Tembus Pasar Dubai dan Prancis

TELATEN: ASMAN ALI masih sibuk mempersiapkan pembangunan pendopo di kawasan wisata Cengkeh Afo, Tongole

Tak hanya berkualitas, karena dari bambu pilihan yaitu jenis bambu cina (Bambusa Multiplex) yang bermotif. Begitu juga bentuknya tak kalah menarik dan modern. Kursi dan meja makan dari bambu, kursi santai, lemari dan berbagai furniture gantungan kunci, bingkai foto dan vas bunga semuanya itu tak hanya simpel tapi terlihat menarik.

Saking menariknya, hasil kerajinan tangan Ali yang hanya lulusan SD ini, bahkan menjadi Produk Indonesia yang dipamerkan dalam Pameran bambu Dubai, Uni Emirat Arab pada 1999 dan medio 2020 di Prancis. Di Negeri Model itu, Ali juga diundang datang tapi, terkendala Covid-19 dia tak bisa datang.

Kualitas dan bentuk dari produk kerajinan Ali, bukan hanya dari motif dan bentuk saja, tapi yang lebih khas adalah saat pembuatannya dia juga menggunakan tradisi dari leluhur, seperti waktu memotong bambu yang tidak sembarangan, ada hitungan waktu sesuai dengan benda langit.

“Bambu baru bisa diambil di akhir bulan dan saat air laut surut. Itu untuk menjaga kualitas bambu,” terang bapak lima anak itu.

Menurutnya, bambu yang diambil saat awal bulan lebih gampang busuk jadi kualitasnya kurang bagus. Tak hanya itu, setelah dipotong bambu tak langsung dipakai tapi masih harus melalui tahapan lain, yakni dijemur.

“Kemudian menjemurnya hingga mengering baru dirangkai menjadi berbagai perabotan rumah tangga. Kalau dulu alat yang digunakan hanya gergaji, parang dan tali, namun seiring perkembangan zaman saya sudah pakai alat modern,” tambahnya.

Ali yang masih sering nyambi mengurus kebun juga lokasi wisata Cengkeh Afo ini mengaku, dalam sebulan bisa menghasilkan tiga set perabotan bersama lima perajin lainnya yang masuk dalam kelompok.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4

Komentar

Loading...