Strategi Pemulihan Ekonomi 2024 – 2025

Kontraksi ini mencerminkan tantangan ekonomi yang dihadapi provinsi Maluku Utara, yang sebagian besar disebabkan oleh faktor internal dan eksternal seperti penurunan kinerja sektor pemerintahan serta fluktuasi pasar global.
Penurunan signifikan terjadi pada Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib yang mengalami kontraksi sebesar 13,84%.
Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh efisiensi anggaran pemerintah atau realisasi belanja yang tidak optimal di tengah upaya penghematan fiskal.
Di sisi lain, komponen Ekspor Barang dan Jasa juga mengalami penurunan sebesar 5,58%, mencerminkan dampak dari melemahnya permintaan global dan tantangan logistik yang masih menjadi hambatan utama di kawasan timur Indonesia.
Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (yearon-year), perekonomian Maluku Utara masih menunjukkan pertumbuhan sebesar 4,42%. Hal ini menunjukkan bahwa secara tahunan, pertumbuhan tetap positif meskipun melambat.
Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi menjadi pendorong utama pertumbuhan dengan peningkatan sebesar 16,53%. Selain itu, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) juga tumbuh signifikan sebesar 12,50%, menunjukkan peran penting belanja pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi di tengah tantangan eksternal.
Untuk mengatasi kontraksi ekonomi ini dan mendorong pemulihan yang berkelanjutan menuju 2025, diperlukan strategi yang komprehensif, melibatkan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar