Potret Isra Mi’raj dalam Sains & Hermeneutika

Sahib Munawar

Waktu sangatlah relatif dalam tinjauan Sains aspek psikologis, waktu ada pada diri manusia itu sendiri contoh jam yang ada di dinding namanya waktu yang artipasial sifatnya stabil dan waktu yang ada pada manusia sendiri bisa berjalan cepat dan lambat tergantung kondisi. Contohnya ketika kita sedang bahagia waktunya terasa cepat dan kalau lagi susah waktu terasa lama.

Buraq memiliki arti kilat atau cahaya sebagai simbol kenderaan dengan kecepatan cahaya yang digunakan oleh Baginda Rasulullah SAW ketika dalam perjalanan Isra mi'raj.

Secara ilmiah dapatlah digambarkan bahwa perjalanan Rasulullah SAW dari Mekkah ke Palestina masjid Al Aqsa kemudian ke Sidratul Muntaha dilakukan dengan kecepatan cahaya atau kilat dalam ilmu pengetahuan menjelaskan sedikit dan dibuktikan secara saintifik dengan mekanisme yang kita sebut teleportasi atau televisi, telegram, telpon yang kedengarannya dari jarak jauh.

Para peneliti dari berbagai kalangan sampai Orientalis Berusaha mengkaji lewat metode "Hermeneutika" Tapi belum menemukan ujung dari peristiwa tersebut dengan upaya untuk memahami kebenaran dari isra mi'raj. Mi’rajnya Nabi Muhammad saw.

Dari  Masjid al-Aqsha ke Sidrat al-Muntaha pada  27 Rajab dalam waktu yang amat cepat merupakan peristiwa spektakuler yang mengundang reaksi keras dari kalangan kafir Quraisy saat itu bahkan hingga sekarang. Ada yang bilang bahwa peristiwa itu terjadi dalam mimpi bukan dalam alam realitas dan terjadi pada diri Muhammad dengan ruhnya bukan jasadnya.

Kita maklumi saja jika kaum empiris dan rasionalis mempertanyakan peristiwa yang spektakuler itu. Sebab mereka memandang segala sesuatu berdasarkan realitas empiris dan rasional saja.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4

Komentar

Loading...