Jauhilah Perbuatan Sia-sia

Maka kita akan menyesal pada hari yang dimana penyesalan tidak lagi berguna sama sekali, dan akan berangan-angan sekiranya bisa dikembalikan ke dunia lagi agar bisa beramal.
Dalam Al-Qur’an Allah berfirman: “Dan mereka berteriak di dalam Neraka, “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang shalik berlainan dengan yang telah kami kerjakan dahulu...” (Qs. Al-Faathir: 37).
Usia dan waktu yang panjang adalah sebuah hujjah, Allah telah memberikan kesempatan kepada hamba-Nya untuk hidup di duniaini hingga 60 atau 70 tahun.
Bagi orang yang merenungkan maka ia akan mengerti bahwa kehidupan di dunia ini terbatas dan usia bisa dihitung dengan tahun, bulan dan hari, bahkan dengan jam, menit serta detik, tanpa kita bisa menambah dan mengurangi satu detikpun.
Usia kita ini pendek bila dibandingkan dengan usia atau umur umat-umat terdahulu yang usianya sampai ratusan bahkan ada ribuan tahun. Sedangkan kita sebagaimana dikatakan oleh Rasulullah SAW: “Umur umatku antara 60 hingga 70 tahun, dan hanya sedikit dari mereka yang melampaui usia itu.”
Seandainya kita diberi kesempatan hidup selama 60 tahun, usia 20 tahun darinya dipakai untuk tidur, dengan asumsi kita tidur 7-8 jam sehari, 15 tahun sebelum baligh, 5 tahun untuk makan, dan waktu yang dipakai untuk santai 20 tahun.
Yang tersisa 20 tahun yang dipakai untuk bekerja. Jadi berapa tahunkah ibadah (baik ibadah ritual maupun soaial) yang kita alokasikan dalam hidup kita?
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar