“Ibu… Aku Rindu”

Oleh: Dr. Soleman Saidi, S.Pd,. M.Si.
(Dosen matematika Unkhair, Sekretaris Muhammadiyah Malut)

Hari Ibu selalu menjadi momen dan momentum yang penuh emosi, bahkan tidak sedikit dari kita bersimpuh meneteskan airmata tersedu-sedu entah dipangkuannya secara nyata atau diapngkuannya dalam pusara, pun..di mana kita mengenang segala kasih sayang dan pengorbanan yang telah ibu berikan sepanjang hidup kita.

Meskipun kita tidak selalu mengungkapkannya dengan kata-kata, ada satu perasaan yang selalu hadir dalam sanubari kita: kerinduan. Kerinduan itu hadir karena cinta ibu yang begitu besar, yang selalu mengalir tanpa pamrih, tanpa batas. "Ibu, aku rindu," kata-kata sederhana ini mungkin bisa mewakili apa yang kita rasakan, meski seringkali sulit untuk diungkapkan.

Ibu itu…Cinta Tanpa Syarat
Ibu adalah sosok wanita yang selalu ada dan selalu bersemayam dalam ruang dan waktu untuk kita, bahkan ketika dunia seakan meninggalkan kita, ibu selalu menjadi serpihan syurga bahkan syugra itu sendiri.

Sejak kita masih dalam kandungannya, ibu sudah memulai perjalanan cinta yang tak terhingga. Ia memberikan segalanya waktu, tenaga, dan hati untuk memastikan kita tumbuh dengan baik. Setiap tetes keringat dan air mata ibu adalah bukti pengorbanan yang tak bisa terbayar dengan apa pun.

Bahkan, Rhoma Irama dalam judul lagunya “Keramat” menyatakan “Darah dagingmu dari air susunya, Jiwa ragamu dari kasih-sayangnya, Dialah manusia satu-satunya, Yang menyayangimu tanpa ada batasnya”.

Begitu banyak momen yang membuat kita merasa ingin kembali ke pelukan ibu, merasakan kehangatan dan keamanan yang hanya bisa diberikan oleh sosok yang telah memberi kita kehidupan.

Saat kita kecil, ibu adalah pusat dunia kita. Suara ibu adalah lagu terindah yang menenangkan setiap kegelisahan, dan pelukan ibu adalah tempat paling aman di dunia.

Namun seiring berjalannya waktu, kita tumbuh dewasa, mulai mandiri, dan mungkin lebih jarang berbagi waktu dengan ibu. Terkadang, kerinduan itu datang begitu saja, tanpa kita sadari. Kerinduan itu muncul dalam bentuk kenangan-kenangan yang tak pernah pudar, dalam senyum ibu yang masih menghiasi memori kita.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3

Komentar

Loading...