Diduga Gegara Politik, Kadis Perindagkop Halmahera Timur Pangkas Stok Minyak Tanah ke Pangkalan

Minyak Tanah (ist)

Maba, malutpost.com -- Nurjana Ali, seorang pemilik pangkalan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis minyak tanah di Desa Nusa Jaya, Kabupaten Halmahera Timur (Haltim), Maluku Utara, mengeluhkan pasokan minyak tanah ke pangkalannya.

Nurjana menduga pasokan minyak tanah ke pangkalannya sengaja dikurangi oleh Dinas Perdagangan, Perindustrian Koperasi (Disperindagkop) dan UMKM pemeritah setempat.

Nurjana mengatakan, pengurangan pasokan minyak tanah ke pangkalannya terjadi sejak Oktober 2024. Dia bilang Disperindagkop hingga kini belum memberikan penjelasan dan terkesan tidak peduli pada persoalan tersebut.

"Jatah yang kami terima itu 5 Ton perbulan. Tapi sejak November stok kami berkurang 2 ton, dibulan ini malahan tidak ada pasokan sama sekali. Saya sudah coba konfirmasi ke Perindagkop tapi tidak pernah ada respon dan terkesan tidak peduli," akunnya, Rabu (25/12/2024).

Lanjut Nurjana, pengurangan pasokan minyak tanah ke pangkalannya diduga karena perbedaan pilihan politik saat Pilkada November lalu. Karena sebelum Pilkada, pasokan minyak tanah sesuai kuota yang ditetapkan, namun satu bulan pasca Pilkada terjadi pengurangan.

"Saya sudah tanya ke Pertamina, kata mereka pengurangan itu sesuai dengan perintah dari Kadis Perindagkop. Padahal kita hanya masayarakat biasa yang menyalurkan hak pilih kami tapi kenapa sampai harus seperti itu," tandasnya.

Seorang staff pertamina yang enggan disebutkan namanya, saat dikonfirmasi malutpost.com menjelaskan, pengurangan pasokan adalah kebijakan dari Dinas Perindagkop. Pihaknya hanya mengikuti arahan dari dinas terkait sehingga tidak bisa memberi sesuai dengan kuota yang sudah ditetapkan yakni 5 ton perbulan.

"Torang (kami) kan hanya penyalur, jadi kalau soal kuota itu ikut dari Dinas. Jadi Kadis yang arahkan langsung kuota mereka. Jadi bulan ini, ibu Nurjana tidak ada pasokan. Mungkin karena persoalan Pilkada kemarin atau apa saya juga tidak tahu," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Disperindagkop dan UMKM Haltim, Ricko Debeturu saat dikonfirmasi belum merespon hingga berita ini dipublis. Dihubungi via telepon tidak menjawab, pesan singkat yang dikirimkan juga tidak direspon. (wm-03)

Komentar

Loading...

You cannot copy content of this page